Corona di Bali

Lewat Buku, Dosen STMIK Primakara Kisahkan Mahasiswanya Raih Omzet Ratusan Juta di Tengah Pandemi

Buku ini berisikan kisah mahasiswa STMIK Primakara yang berhasil meraih omzet ratusan juta di tengah pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19)

Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/I Wayan Sui Suadnyana
Penulis buku Millenial Wajib Kaya, Sephy Lavianto (kiri) menyerahkan buku kepada Ketua STMIK Primakara, I Made Artana saat acara launching dan bedah bukunya di Aula lantai 4 Kampus STMIK Primakara Denpasar, Jum'at (24/7/2020) pagi 

"Jadi akhirnya ini multiproduk, awalnya mereka fokus di fashion, terus tiba-tiba pada saat terjadi momentum produk-produk yang dibutuhkan untuk korona ini, mereka mengambil kesempatan di situ. Kenapa saya bilang in market-nya tepat sekali, karena mereka memang menjual barang-barang yang yang dibutuhkan masyarakat saat itu di Bali. Pada saat itu kan langka barang-barang itu, ya mereka ambil kesempatan seperti itu," kata dia

Sudarma Diganjar 14 Tahun Penjara karena Terlibat dalam Peredaran Sabu, Ekstasi dan Ganja

Obat Terlarang Jenis Baru Beredar di Klungkung, Satnarkoba Polres Klungkung Tangkap 5 Pengedar Pil Y

Pakar Komunikasi Diminta Bantu Wujudkan WBK dan WBBM di Kejati Bali

Seiring berjalannya waktu, permintaan barang-barang akibat panic pandemic mulai menurun. Namun ada salah satu tim mulai melirik menjadi distributor produk lain untuk ditawarkan ke pasaran, yakni berupa skin care.

 "Saya berani mengatakan mereka melakukan bisnis yang real, karena mereka langsung berhadapan dengan market. Butuhnya ini mereka sediakan, butuhnya itu mereka sediakan," kata dia.

Sephy mengatakan, guna memulai usahanya itu para mahasiswa memiliki modal yang cukup kecil, yakni rata-rata mulai di angka Rp 1 juta.

Modal tersebut dikumpulkan secara patungan dari masing-masing orang di setiap kelompok yang dipakai untuk stok barang awal.

 Dari hasil kerja kerasnya, para mahasiswa langsung bisa balik modal pada bulan pertama.

Ketua STMIK Primakara, I Made Artana menilai, buku 'Millenial Wajib Kaya' sebenarnya mempunyai bahasan yang ringan, namun sangat berguna dalam situasi pandemi Covid-19. Baginya, kisah mahasiswa yang berhasil meraih omset yang awalnya dari sebuah tugas mata kuliah di kampus ini sangat menarik untuk diceritakan.

"Karena tugas mereka ini sebenarnya mereka lakukan secara daring, jadi mereka satu sama lain menimbulkan kesulitan tersendiri ketika diberikan tugas kelompok untuk jualan," tuturnya.

Selain itu kisah mahasiswa ini menarik diceritakan dikarenakan saat pandemi Covid-19 sebenarnya masyarakat mengalami tantangan besar dalam bidang ekonomi.

"Ketika anak-anak yang tugas kuliahnya mendapatkan omset sebesar itu, nah itu menjadi sesuatu yang menarik untuk diceritakan," kata dia.

Menurut Artana, hal ini di menjadi inspirasi bagi masyarakat di tengah pandemi Covid-19 untuk terus bisa memutar roda perekonomian secara bersama-sama.

Oleh karena itu, pihaknya mengaku sangat mendukung ketika dosen pengampu mahasiswa tersebut bakal menuliskan kisah mahasiswa dalam sebuah buku. (*)

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved