Kekurangan Vitamin D Picu Berbagai Penyakit, Hindari Berbagai Faktor Risiko Berikut
Kekurangan vitamin D sangat berpengaruh terhadap sistem kekebalan tubuh atau imunitas diri. Hal ini juga dapat memicu munculnya berbagai gejala
- Penyakit autoimun
- Gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak
Faktor risiko defisiensi vitamin D
Namun, Anda bisa mencegahnya dengan mengetahui dan menghindari faktor risiko terjadinya defisiensi vitamin D.
• Arti Mimpi Naik Delman Menurut Primbon Jawa, Naik Bareng Pacar Ternyata Pertanda Buruk
• Promo JSM Alfamart 26 Juli 2020, Diskon Aneka Susu & Snack, Lebih Murah Pakai Gopay/Kartu Debit BNI
• Terapi Uap Arak Bali & Ekstrak Limau Bisa Sembuhkan Pasien Covid-19 ? Begini Penjelasan Ahli
1. Kadar paparan ultraviolet yang rendah
Umumnya, kata Budi, kadar paparan ultraviolet sangat bergantung dengan daerah atau letak geografis suatu lokasi.
Wilayah yang berada pada garis lintang yang tinggi atau yang mengalami musim dingin cenderung lebih sulit sinar matahari secara langsung sehingga kadar paparan ultravioletnya rendah.
"Padahal hampir 90 persen sumber vitamin D itu adalah paparan sinar matahari (ultraviolet B)," ujarnya.
Dijelaskan Budi, cahaya matahari ultraviolet B umumnya bisa didapatkan pada rentang waktu pukul 10.00 pagi hingga 15.00 sore.
"Jadi kalaupun memang kerjanya di ruangan, kalau masih bisa ambil waktu kena sinar matahari di antara jam 10.00 (pagi) sampai jam 3 (sore) itu bagus. Kan paling tidak 10-20 menit cukup," jelasnya.
2. Paparan sinar matahari yang tidak mencukupi
Selain faktor di atas, kekurangan vitamin D juga bisa terjadi bila suatu individu sepenuhnya menghindari paparan sinar matahari.
Misalnya hanya beraktivitas di dalam ruangan atau memakai pakaian tertutup ketika berada di luar ruangan "(Ultraviolet B) itu tidak tembus benda, jadi kalau pakai pakaian yang sangat tertutup jadi nggak bakal bisa dapat vitamin D meskipun berpanas di bawah matahari," tutur Budi.
Di samping pakaian tertutup, Budi berkata bahwa tabir surya juga bisa menghambat penyerapan vitamin D dari sinar matahari ke dalam tubuh oleh kulit.
3. Faktor individu