Human Interest Story

Kisah Puspawati Dirikan Yayasan Sehati Bali, Buat Anak Bisa Makan Sendiri Seperti Menamatkan Sarjana

Mendidik anak yang memiliki keterbelakangan mental atau autis memang benar-benar membutuhkan kesabaran.

Tribun Bali/Putu Supartika
Putu Puspawati saat mendidik salah seorang anak didiknya 

Awalnya, ibunya kurang setuju dengan apa yang dikerjakan oleh anaknya, apalagi anaknya yang disekolahkan tinggi-tinggi hanya mengajarkan anak autis tanpa dibayar.

Akan tetapi seiring berjalannya waktu, ibunya pun merestui dan mengizinkan rumahnya untuk dijadikan tempat mendidik anak autis.

Hingga kini sudah ada 4 kelas yang dimiliki untuk memberikan pendidikan atau terapi bagi anak autis ini.

Dalam mendidik anak, di tempat ini ada tingkatan pendidikan yakni pendidikan dasar, pendidikan transisi dan mandiri.

Lanjutan Liga 1 2020, Pemain Persib Bandung Omid Nazari Tak Sabar Tunggu Kick Off

Vaksin Covid-19 Sinovac Dikhawatirkan Jadi Bisnis Antara Indonesia-China

Untuk pendidikan dasar, anak-anak diajarkan dari hal-hal yang kecil yakni toilet training seperti kencing, cebokan, memahami rasa sakit.

Kemudian pada pendidikan transisi mereka sudah bisa duduk dan diam.

Dan pada pendidikan mandiri, anak ini sudah bisa melakukan kegiatan tulis-menulis.

Ketika pertama kali mendidik anak autis, dirinya mendapat mainan dari pemulung.

Dikarenakan harga untuk sarana pendidikan anak autis sangat mahal.

"Kami pakai botol bekas, dan kelereng. Kami ajarkan anak-anak memasukkan kelereng ke botol. Menyamakan warna, itu kami pakai mainan dari pemulung," katanya.

Dalam memberikan pendidikan anak autis ini, juga bukan perkara gampang.

Harus penuh kesabaran dan dimulai dari hal-hal kecil.

Bahkan untuk mengajarkan anak itu bisa meremas atau merobek pun butuh waktu berminggu-minggu.

"Dari tidak bisa makan sendiri, menjadi bisa makan sendiri, itu sudah kayak sarjana. Kalau bisa yang lain lagi, udah naik tingkat seperti S2. Itu kepuasan luar biasa yang tidak bisa didapat dari tempat lain. Berubah sedikit saja senangnya luar biasa," tuturnya.

Untuk pembelajaran di tempat ini dilaksanakan setiap Senin hingga Jumat dari pukul 08.00 hingga pukul 11.00 Wita.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved