Human Interest Story
Kisah Puspawati Dirikan Yayasan Sehati Bali, Buat Anak Bisa Makan Sendiri Seperti Menamatkan Sarjana
Mendidik anak yang memiliki keterbelakangan mental atau autis memang benar-benar membutuhkan kesabaran.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Pembelajaran diawali dengan pembelajaran agama melakukan persembahyangan sesuai dengan agama masing-masing.
Dilanjutkan dengan senam, lalu berbaris dan masuk kelas masing-masing.
Siangnya mereka belajar makan, mencuci piring, menggosok gigi yang dilakukan secara berulang-ulang agar siswa menjadi terbiasa.
Sementara dalam masa pandemi Covid-19, pembelajaran dilakukan dengan sistem bergiliran di mana setiap harinya yang datang 10 anak.
"Awal pandemi dapat libur satu minggu. Tapi orang tua banyak yang menelepon katanya anaknya banyak yang berubah, kan kasian, jadinya saya buat secara bergiliran," katanya. (*)