43 Usaha Bidang Pariwisata Telah Diverifikasi oleh Tim Verifikasi Pemkab Badung
Hari ini tim diturunkan dalam 3 Kelompok yaitu Kelompok 1 diketuai I Nyoman Astama, Kelompok 2 diketuai I Ketut Swabawa, dan Kelompok 3
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Wema Satya Dinata
Koordinator Tim Verifikasi Kesiapan Pariwisata Pemkab Badung, Nyoman Astama, menyampaikan bahwa dalam melakukan verifikasi Tim Verifikator akan mengecek kesesuaian dari data Checklistyang sudah diisi secara mandiri dengan kenyataan di lapangan.
Penilaian juga didasarkan atas tersedianya fasilitas tambahan yang dipersyaratkan oleh protokol CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environmental friendly) sesuai yang ditentukan.
Baik itu ditentukan oleh Gugus Tugas COVID-19 nasional maupun Kemenkes RI, keberadaan bukti dokumen SOP, pelaksanaan pelatihan yang dilakukan terhadap SOP tersebut, penerapan SOP pada pelayanan dan yang tidak kalah penting adalah konsistensi tata kelola oleh manajemen dalam memastikan penerapan protokol CHSE yang berkelanjutan.
“Mengapa hal ini penting? Karena reaktiviasi kegiatan pariwisata pada era COVID-19 ini sangat tergantung dari kepercayaan (trust) tamu atas kesiapan dan penerapan protokol CHSE yang ketat sehingga tamu sendiri yang mengatakan bahwa destinasi itu aman, bukan kita yang mengatakan diri kita aman. Dalam era COVID-19 ini, ada istilah Trust is the New Currency,” ungkapnya.
Dari pandangan Negara sumber tamu mancanegara, meraka akan memberikan warga negaranya bepergian mengunjungi suatu destinasi wisata apabila Negara atau destinasi tersebut memiliki tingkat kesembuhan yang terus meningkatkan, tidak ada ada kasus baru dalam 2 minggu terakhir, serta R0 (reproduction) atau tingkat penyebaran dan penularan virus di bawah 1.
Apabila ini terjadi maka tingkat kepercayaan Negara sumber wisatawan akan meningkat dan mulai mengijinkan warganya untuk bepergian ke Negara atau destinasi tersebut.
Director of General Operation Finn’s Bali, I Wayan Wirawan usai tim melakukan verifikasi menyampaikan untuk Finn’s Recreation Club akan kembali dibuka dan beroperasi per tanggal 1 September mendatang.
“Dominan market kita ke turis asing jadi kita rencana buka 1 September nanti. Tentu dengan penerapan protokol kesehatan,” imbuhnya.
Ia menambahkan protokol kesehatan yang diterapkan di Finn’s Recreation Club basic atau dasar seperti wajib memakai masker, sering cuci tangan baik pakai air mengalir maupun hand sanitizer, dan social distancing atau jaga jarak fisik antar pengunjung.
Selain itu diharapkan tidak ada kontak fisik seperti tidak bersalaman satu sama lain baik staf maupun pengunjung, gunakan cashless untuk pembayaran.
“Kita juga memperhatikan supaya social distancing supaya tidak bersentuhan satu orang dengan yang lain. Baik itu penggunaan equipment tools yang ada harus diperhatikan seusai digunakan dilakukan disinfeksi oleh staf,” imbuh Wayan Wirawan.
Mengenai masukan-masukan dari tim verifikasi kepada pihak Finn’s Recreation Club pihaknya mengatakan tidak banyak masukan diberikan.
“Tidak banyak. Hanya 10 persen yang belum kami siapkan matang. Karena kami akan buka September nanti jadi kami masih punya banyak waktu untuk memperbaikinya,” ungkapnya.
Untuk Finn’s Beach Club sendiri Wirawan mengatakan paling cepat dan rencana akan baru dibuka pada bulan Desember mendatang.
Namun pihaknya terus mengikuti perkembangan Covid-19 secara nasional bagaimana.