Indonesia Diproyeksikan Jadi Negara dengan Pemulihan Ekonomi Tercepat setelah China

"Meskipun di tahun 2021 IMF, Bank Dunia maupun OECD meyakini bahwa perekonomian akan mulai tumbuh positif di tahun 2021,

Editor: Wema Satya Dinata
BIRO PERS SEKRETARIAT PRESIDEN
Presiden RI, Joko Widodo 

Juga, mempertimbangkan pelebaran defisit untuk APBN 2021 yang difokuskan dalam rangka pembiayaan kegiatan percepatan pemulihan ekonomi.

"Sekaligus penguatan transformasi di berbagai sektor."

"Terutama reformasi di bidang kesehatan, reformasi pangan, energi, pendidikan dan juga percepatan transformasi digital," paparnya.

Presiden mengatakan, sumbangan APBN pada produk domestik bruto Indonesia hanya berkisar 14,5 persen.

Dengan demikian, di tengah situasi pandemi saat ini, pemerintah perlu mendorong belanja pemerintah, untuk menjadi daya ungkit perekonomian masyarakat yang diharapkan berimplikasi pada turut pulihnya sektor swasta dan UMKM.

"Dalam situasi krisis seperti ini, belanja pemerintah menjadi instrumen utama untuk daya ungkit."

"Tapi juga agar sektor swasta dan UMKM bisa pulih kembali."

"Mesin penggerak ekonomi ini harus diungkit dari APBN kita yang terarah dan tepat sasaran," bebernya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku setiap hari sarapan angka laporan tentang perkembangan kondisi ekonomi di Indonesia.

Hal itu disampaikan Presiden dalam penyaluran dana bergulir untuk koperasi, dalam rangka pemulihan ekonomi nasional, di Istana Negara, Jakarta, Kamis (23/7/2020).

"Saya senang karena setiap hari saya itu dapat angka-angka."

"Setiap pagi sarapannya angka."

"Kalau bapak ibu mungkin sarapannya nasi goreng atau roti, kalau saya sarapannya angka-angka setiap hari," tutur Presiden.

Dari laporan yang ia baca, menurut Presiden pertumbuhan ekonomi sudah mulai membaik.

Sejumlah sektor mulai bergeliat, salah satunya sektor konsumsi.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved