Antar Pemedek ke Menjangan, Nakhoda Jukung Tewas Setelah Perahu Diterjang Ombak

Nakhoda jukung yang mengantarkan pemedek untuk nangkil di Pura Menjangan, Kabupaten Buleleng, Bali, ditemukan meninggal dunia

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Istimewa
Foto: Korban dikebumikan di makam muslim daerah Gilimanuk, Rabu (29/7/2020). 

TRIBUN-BALI.COM, NEGARA- Nakhoda jukung yang mengantarkan pemedek untuk nangkil di Pura Menjangan, Kabupaten Buleleng, Bali, ditemukan meninggal dunia.

Nakhoda jukung yang mengantarkan delapan orang pemedek itu tewas setelah jukung diterjang gelombang dan perahu menabrak karang.

Evakuasi pun dilakukan oleh Satpolairud Polres Buleleng terhadap korban dan pemedek.

Kasatpolairud Polres Jembrana, IPTU Eddy Waluyo menyatakan, kejadian jukung terbalik dan menabrak karang karena disapu gelombang tinggi itu, terjadi pada Selasa (28/7/2020) sekitar pukul 19.30 Wita.

Prakiraan Cuaca BMKG 29-30 Juli 2020 di Bali, Terdapat Potensi Hujan Ringan

Dishub Denpasar Minta Operator Maupun Agen Kapal Ikuti Protokol Kesehatan Covid-19

Mantan PM Malaysia Najib Razak, Dipenjara 72 Tahun Atas 7 Dakwaan Terkait Skandal 1MDB

Awalnya, korban sekitar pukul 18.00 Wita, bertempat di Water Bee Kelurahan Gilimanuk mengantar sekitar 18 orang penumpang atau pemedek yang menyeberang menuju Pulau Menjangan, Desa Teluk Terima, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng dengan menaiki 2 unit perahu.

"Ya benar kejadian itu kemarin malam," ucap Eddy dikonfirmasi melalui selulernya, Rabu (29/7/2020).

Eddy melanjutkan, bahwa korban ialah Minardi alias Pak Amin, 59 tahun, warga Lingkungan Arum Timur Kelurahan Gilimanuk, yang membawa delapan orang penumpang.

Sedangkan sepuluh orang sisanya, baik sampan milik Nuhung, 56 tahun, Lingkungan Asri Barat Kelurahan Gilimanuk, yang merupakan rekan korban.

"Para pemedek itu asal Mendoyo yang membawa lima mobil dan menyewa dua jukung untuk nangkil di Pura Menjangan. Mereka menyebrang lewat Water Bee Gilimanuk," jelasnya.

Eddy menjelaskan, kejadian sendiri menurut salah seorang pemedek, saat itu sampan milik korban yang mengangkut pemedek, berangkat dari Gilimanuk, kemudian pada pukul 19.30 Wita, dihantam gelombang dan sampan menghatam karang diperairan Pulau Menjangan.

Untuk semua pemedek selamat.

Sayang untuk nahkoda sampan, meninggal dunia ditempat kejadian, begitu juga sampan dari rekan korban dan penumpangnya semuanya selamat.

Selanjutnya dilakukan evakuasi terhadap korban oleh Pos Pol Airud Teluk Terima Kecamatan Gerokgak, Buleleng.

Sekitar pukul 24.30 Wita korban dievakuasi di Puskesmas Gilimanuk.

Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, adanya luka lecet atau goresan yang diakibatkan oleh benturan dengan karang.

Selanjutnya korban dibawa ke rumah duka.

"Tadi pagi sudah dikuburkan dengan protokol kesehatan yang juga dijalankan," bebernya. (*).

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved