Tak Ada Lagi Blank Spot di Nusa Penida, Segera Tuntaskan Internet Gratis di 122 Desa Adat

Selain mengatasi masalah blank spot, pasca adaptasi kebiasaan baru ini, Pemkab Klungkung juga mulai menggenjot internet masuk desa adat.

Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Bambang Wiyono
Tribun Bali/Rizal Fanany
Sejumlah wisatawan menikmati sunset di Pantai Crystal Bay, Nusa penida, Klungkung, Bali, Rabu (9/10/2019). 

TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Memasuki adaptasi kebiasaan baru, Dinas Komunikasi dan Informasi bekerja menuntaskan blank spot di Nusa Penida.

Setelah pembangunan menara telekomunikasi di Desa Sekartaji, Pemkab menyebut sudah tidak ada lagi desa di Nusa Penida yang mengalami blank spot atau tidak terjangkau sinyal telekomunikasi.

Kepala Dinas Komunikasi dan Infomasi Klungkung, I Wayan Parna menjelaskan, sebelumnya ada empat desa di Klungkung yang mengalami blank spot atau tidak terjangkau sinyal komunikasi, yakni Desa Batukandik, Klumpu, Suana dan Desa Sekartaji.

Hal ini menjadi perhatian Pemkab, dengan melakukan pendekatan ke provider agar mau menanamkan modalnya di empat desa itu dengan menambah menara telekomunikasi.

Hasilnya, enam bulan lalu sudah dipasang satu menara telekomunikasi di Desa Batukandik.

Lalu kembali dibangun menara telekomunikasi di Desa Sekartaji dan sudah mulai aktif Selasa (28/7/2020) lalu.

“Karena sudah dibangun tower di dua desa yakni di Desa Batukandik dan Desa Sekartaji, blank spot di empat desa itu sudah teratasi. Sehingga semua desa di Nusa Penida sudah bisa mengakses sinyal komunikasi. Ini berkat lobi-lobi pak bupati, semua investasi pembangunan dua tower itu sepenuhnya ditanggung pihak provider," ungkap Wayan Parna, Kamis (30/7/2020).

Selain mengatasi masalah blank spot, pasca adaptasi kebiasaan baru ini, Pemkab Klungkung juga mulai menggenjot internet masuk desa adat.

Terdapat 122 titik (desa adat) yang disasar internet gratis.

Dari 122 titik, yang sudah terpasang internet sebanyak 83 titik, sisanya 39 titik yang semuanya ada di Nusa Penida, saat ini sedang proses pemasangan.

Selain menggenjot internet masuk desa adat, juga pemasangan internet gratis pada sembilan Puskesmas, tiga di antaranya ada di Nusa Penida.

Demikian pula pemasangan internet pada 17 objek wisata, di antaranya 10 objek wisata ada di Nusa Penida.

Sumber anggarannya dari BKK Provinsi Bali sebanyak Rp 814 juta dan APBD Klungkung sebanyak Rp 240 juta.

“Sedang dikerjakan sejak dua minggu lalu, karena sebelumnya sempat tertunda karena Covid- 19. Kami juga sudah pasang menara penguat sinyal di Puncak Mundi, Nusa Penida agar sinyal internet bisa lebih stabil,” ungkap pejabat asal Dusun Sidayu, Nyuhaye, Desa Takmung, Banjarangkan ini.

Dengan upaya itu, ia berharap bisa memenuhi kebutuhan masyarakat di Nusa Penida akan jaringan telekomunikasi dan teknologi informasi.

Apalagi pada masa pandemi Covid- 19 ini, sebagian besar masyarakat membutuhkan akses internet dimana saja dan kapan saja untuk memperoleh informasi.

Juga mendukung proses pembelajaran secara online, yang diterapkan selama pandemi serta mendukung pariwisata dan iklim investasi di Nusa Penida. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved