Corona di Bali
Bangli Tambah Empat PDP
Jumlah kasus positif Covid-19 di Bangli, Bali, kembali mengalami penambahan. Berdasarkan data per tanggal 31 Juli 2020.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, BANGLI – Jumlah kasus positif Covid-19 di Bangli, Bali, kembali mengalami penambahan.
Berdasarkan data per tanggal 31 Juli 2020, tercatat empat penambahan kasus positif dan seluruhnya merupakan Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Bangli, I Wayan Dirgayusa ketika dikonfirmasi Jumat (31/7/2020) membenarkan hal tersebut.
Rata-rata warga yang berstatus PDP berusia diatas 30 tahun.
• Nyawa Ginanjar Berhasil Selamat Setelah Terseret Arus di Pantai Petitenget, Sempat Lemes
• Jadwal & Streaming Belajar dari Rumah TVRI 1 Agustus 2020, Ada Talkshow tentang Cagar Budaya
• Kekeyi Dikelilingi Tim Medis, Ternyata Kakinya Terinjak Sapi Lebih Baik Sakit Hati Karena Mantan
Seperti PDP asal Desa Bangbang, Tembuku yang berusia 69 tahun.
Dirgayusa mengatakan, yang bersangkutan diketahui positif lantaran merupakan PDP di RSU Bangli.
Begitupun dengan wanita 37 tahun asal Desa Demulih yang juga diketahui positif sebagai PDP di RSU Bangli.
Diketahui pula seorang PDP berusia 60 tahun asal Kelurahan Kawan.
Dirgayusa mengatakan, yang bersangkutan diketahui terkonfirmasi positif setelah memeriksakan diri ke RS BMC Bangli.
“Dari hasil rapid test yang bersangkutan diketahui reaktif, dan selanjutnya dirujuk ke RSU Bangli. Dan setelah dilakukan swab, diketahui positif,” ucapnya.
Sementara satu orang lainnya merupakan wanita asal Desa Satra, Kintamani.
Dirgayusa mengatakan, wanita 59 tahun itu terkonfirmasi positif akibat kontak dengan kerabatnya asal Karangasem, yang terkonfirmasi positif Covid-19.
“Yang bersangkutan merupakan seorang PDP di RSU Bangli, dan kini menjalani perawatan disana. Begitupun dengan tiga PDP lainnya juga menjalani perawatan di RSU Bangli,” ujar Dirgayusa.
Dilain sisi, mantan Camat Kintamani itu menyebutkan saat ini tercatat penambahan 10 orang yang sembuh.
Diantaranya satu orang berasal dari Banjar Wanasari, Kintamani; satu orang berasal dari Banjar Tegalasah, Desa Tembuku dan dua orang asal Banjar Galiran, Desa Jehem, Kecamatan Tembuku.