Pilkada Serentak Bali 2020
Wakil Bupati Karangasem Wayan Artha Dipa Mengaku Dipanggil Megawati, Ada Apa?
Artha Dipa bahkan mengaku rencananya Senin (3/8/2020) akan terbang ke ibukota menemui Megawati.
Penulis: Ragil Armando | Editor: Kambali
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Wakil Bupati Karangasem, Wayan Artha Dipa mengaku dipanggil Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDI-P), Megawati Soekarnoputri ke kediamannya di Jalan Teuku Umar, Kebagusan, Menteng, Jakarta Pusat.
Hal ini diungkapkannya saat dikonfirmasi oleh Tribun Bali, Minggu (2/8/2020).
Artha Dipa bahkan mengaku rencananya Senin (3/8/2020) akan terbang ke ibukota menemui Megawati.
"Memang besok kita ke sana. Tapi saya belum pasti arahan berikutnya apa, besok kita akan ke sana," katanya.
• Danrem 163/Wira Satya Beri Arahan kepada Jajarannya Terkait Atensi pada Covid-19 & Pilkada Serentak
Politikus Golkar itu mengatakan, rencananya ia menghadap bersama Ketua DPC PDI Perjuangan yang juga Ketua DPRD Karangasem, Gede Dana.
Hanya saja, saat disinggung mengenai tujuan menghadap Megawati, Artha Dipa mengaku hanya sowan saja.
"Dengan Pak Gede, kita mau menghadap gitu aja," akunya.
Ia juga menegaskan rekomendasi Pilkada dari PDI Perjuangan dipastikan akan jatuh ke tangan duet Gede Dana-Wayan Artha Dipa (NADI).
• Kisruh Dukungan di Internal Demokrat pada Pilkada Badung 2020, KRBB Pilih Wait and See
Hal ini membuat dirinya semakin optimis maju di Pilkada nanti.
"Kelihatannya sih menurut penjelasan, sepertinya sudah selesai sudah final lah," tegas dia.
Pilkada Karangasem 2015
Seperti diketahui, Artha Dipa sekarang ini merupakan Wakil Bupati Karangasem incumbent mendampingi Bupati Karangasem, IGA Mas Sumantri.
Keduanya terpilih di Pilkada Karangasem 2015.
Saat itu, Mas-Dipa yang diusung sejumlah parpol yaitu partai NasDem, Hanura, dan PKPI melalui Koalisi Karangasem Hebat (KKH) mengalahkan pasangan calon dari masing-masing PDI Perjuangan dan Golkar.
• Koalisi Tiga Parpol Datangi Gria Seba Sari Renon, Pinang Selly Mantra Maju di Pilkada Denpasar 2020
Partai Golkar waktu itu mengusung calon incumbent Wakil Bupati Karangasem, Made Sukerana yang berpasangan dengan adik Bupati Karangasem saat itu, Komang Kisid.
Sedangkan, PDI Perjuangan mengusung pasangan calon Wayan Sudirta dengan Ni Made Sumiati.
Pasangan nomor urut 2, I Gusti Ayu Mas Sumatri – I Wayan Artha Dipa memenangkan Pilkada Karangasem dengan perolehan 104.560 suara (41,75 persen).
Di posisi kedua ada pasangan calon nomor urut 1, Wayan Sudirta – Ni Made Sumiati dengan perolehan suara 77.057 suara (30,95 persen).
Posisi ketiga ditempati pasangan nomor urut 3, I Made Sukerana – I Komang Kisid yang memperoleh suara sebanyak 68.348 (27,29 persen).
Dalam perjalanannya Mas-Dipa akhirnya pecah kongsi.
Ini dengan majunya Artha Dipa di akhir 2019 yang keluar dari NasDem dan masuk ke Golkar untuk ikut penjaringan calon kepala daerah dari partai berlambang pohon beringin itu.
• Sebut Badung Terpuruk, Disel Minta Semua Partai Menangkan Diatmika-Muntra di Pilkada
Namun, kemudian Artha Dipa memilih mundur dari proses penjaringan bakal calon bupati Karangasem di Golkar.
Artha Dipa mengirimkan surat pengunduran diri tersebut ke Tim Pilkada DPD II Golkar Karangasem, Rabu (08/01/020).
Surat pengunduran diri tersebut diantarkan oleh adik Artha Dipa, Ketut Sumerta dan anak keduanya, Kadek Dwi.
Surat itu sendiri diterima langsung oleh Ketua Tim Pilkada DPD II Golkar Karangasem, Wayan Sekep Manusbat.
Dalam surat dua halaman tersebut.
Artha Dipa menyampaikan beberapa hal yang membuat dirinya memutuskan mundur dari penjaringan.
Salah satu di antaranya yakni dirinya merasa kurang tepat merebut tiket penjaringan calon Bupati/Wakil Bupati Karangasem dari Partai Golkar dengan I Gusti Ayu Mas Sumatri, Bupati Karangasem yang masih aktif saat ini.
Apalagi posisinya saat ini yang masih menjadi Wakil Bupati Karangasem.
• Positif Covid-19 di Karangasem Bertambah 35 Kasus Dalam Dua Hari
Saat disinggung mengenai kebenaran surat tersebut.
Politikus Golkar yang juga Wabup Karangasem, Wayan Artha Dipa membenarkannya.
"Betul. Alasannya sesuai yang di surat itu. Kan itu yang paling jitu," katanya saat dikonfirmasi Tribun Bali awal Januari.
Lalu, berembus kabar Artha Dipa akan diduetkan dengan Ketua DPRD Karangasem yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan, Gede Dana.
Bahkan, Artha Dipa disebut-sebut mendaftar ke penjaringan melalui DPP PDI Perjuangan.
"Kalau di DPD nggak ada, mungkin dari DPP. DPP punya kewenangan penuh menentukan siapa yang direkomendasikan," katanya Wakil Ketua Bappilu DPD PDIP Bali, I Gusti Ngurah Alit Kelakan, Selasa (28/1).
Dana-Artha sendiri rencananya akan berhadapan dengan duet IGA Mas Sumantri-Made Sukerana yang diusung oleh Koalisi Karangasem Hebat Jilid II yang beranggotakan NasDem, Golkar, Gerindra, Demokrat, Hanura, Perindo, dan PKS.
Berdasarkan hasil Pileg 2019, dari total 45 kursi DPRD Karangasem 2019-2024 PDIP menguasai 12 kursi atau kuasai 26,67 suara parlemen.
Kedua, Golkar dengan 11 kursi DPRD Karangasem atau kuasai 24,45 suara parlemen. Ketiga, NasDem dengan 9 kursi legislatif atau kuasai 20,00 persen suara.
Lalu, Gerindra yang memiliki 5 kursi DPRD karangasem 2019-2024 atau kuasai 11,11 persen suara parlemen, Hanura (berkekuatan 3 kursi DPRD Karangasem/6,67 persen suara parlemen), Demokrat (2 kursi legislatif/4,44 persen suara parlemen), Perindo (2 kursi legislatif/4,44 persen suara parlemen), dan PKS (1 kursi legislatif/2,22 persen suara parlemen). (*)