Corona di Indonesia

Anji Sempat Sapa Hadi Pranoto Dengan 'Prof' dan 'Dok' Yang Akhirnya Jadi Polemik

Ada beberapa hal yang akhirnya jadi polemik karena konten Youtube tersebut diantaranya dugaan berita bohong seputar Covid-19 hingga latar belakang

Editor: Eviera Paramita Sandi
YouTube/duniaMANJI
Tangkap layar video wawancara musisi Erdian Aji Prihartanto atau Anji dengan Prof Hadi Pranoto terkait Covid-19. Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Heboh Obat Covid-19 Hadi Pranoto, Ahli Biologi: Masalah di Indonesia Itu Salah Satunya Klaim, https://jateng.tribunnews.com/2020/08/02/heboh-obat-covid-19-hadi-pranoto-ahli-biologimasalah-di-indonesia-itu-salah-satunya-klaim?page=all. Editor: m nur huda 

"@duniamanji Mas nih, mohon maaf, katanya kan profesor, tiba-tiba kenapa enggak pakai profesor lagi, itu maksud kami. Apakah salah penggunaan profesor? Jadi intinya beliau itu profesor atau bukan? Sampai sini ngerti?" timpal netizen lain dalam akun @kutilang_darat.

Anji pun sempat menjawab komentar yang kini sudah dihapusnya itu.

"Saya rasa yang harus minta maaf adalah Pak Hadi Pranoto, jika dia tidak bisa mempertanggungjawabkan kalimatnya. Saya kan juga bertanya di menit 4:39 dan 8:27," kata Anji.(tribun network/igm/bay/dod)

Anji Sapa Prof, Saat Wawancara Soal Obat Covid-19

Dalam video wawancara berdurasi lebih dari 30 menit itu, Anji juga beberapa kali menyapa Hadi Pranoto dengan panggilan "Prof" (profesor) dan "Dok" (dokter).

Video itu sempat diunggah di kanal Youtube milik Anji, namun kemudian dihapus oleh pihak Youtube.

Rupanya hal inilah yang makin menambah kontroversi wawancara tersebut.

Banyak yang meragukan gelar “profesor” dan “dokter” yang dimiliki Hadi itu.

Apalagi setelah dilacak di direktori Google Scholar dan Scopus, tak satupun ditemukan jejak jurnal ilmiah karya Hadi.

Wakil Ketua Umum PB IDI, dr. Slamet Budiarto, juga mengaku telah mengecek nama Hadi dalam daftar database anggota IDI.

Hasilnya, ia tak menemukan nama yang bersangkutan. Karena itu Slamet menuding Hadi telah melakukan kebohongan publik.

Ia lantas meminta pihak kepolisian turun tangan.

"Dicari nggak ada. Penegak hukum harus turun tangan. (Pernyataannya) membahayakan masyarakat,” ujarnya.

Terkait hal itu, Hadi menanggapinya dengan santai. Kepada Tribunnews.com, ia  mengaku dirinya memang bukan dokter. Sehingga jika namanya dicari di database IDI, memang tidak akan ditemukan.

"Untuk masalah IDI saya memang bukan dokter. Di databasenya IDI pasti tidak ada. Karena saya bukan dokter, tidak ada keterikatan saya dengan IDI. Saya adalah tim riset yang melakukan penelitian untuk emergency kemanusiaan COVID-19 ini,” kata Hadi, Senin (3/8/2020).

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved