Ngopi Santai
Kisah Asyik Manajer Berwajah Bayi
Kisah indah Premier League – level tertinggi Liga Inggris musim kompetisi 2019-2020 bukan hanya milik The Reds.
Penulis: DionDBPutra | Editor: Ady Sucipto
TRIBUN-BALI.COM -- Level tertinggi Liga Inggris musim kompetisi 2019-2020 bukan hanya milik The Reds.
Si Merah Liverpool memang bahagia karena bisa juara lagi setelah menanti 30 tahun.
Nama pelatih Juergen Klopp pun melambung tinggi ke angkasa Britania Raya.
Kisah asyik juga datang dari seseorang yang dikagumi fans sepak bola dunia sebagai pembunuh berwajah bayi.
The Baby-faced Assassin asal Norwegia. Ole Gunnar Solskjaer.
Ya, manajer Manchester United (MU) yang masih berwajah bayi tersebut sukses membungkam para pengeritiknya. Solskjaer sungguh cakep.
Sama seperti Klopp, Solskjaer juga sedang berbahagia. Sebab mereka yang selama ini meragukan kemampuannya mulai memberikan respek dan rasa hormat.
Tim berjulukan The Reds Devils (Setan Merah) tersebut sempat sempoyongan pada awal hingga pertengahan musim kompetisi.
Bahkan semakin tidak pasti kala pandemi Covid-19 menyerang dunia sehingga Premier League terhenti medio Maret 2020.
Rupanya pada masa vakum itu Solskjaer giat konsolidasi. Tak henti memotivasi dan memompakan semangat juang ala Setan Merah kepada pemain asuhannya.
Terbukti setelah liga bergulir lagi pada bulan Juni, Man United mengamuk.
Tim asuhan manajer berwajah bayi itu melakoni 14 pertandingan liga tanpa kalah.
Puncaknya saat menang 2-0 atas Leicester City, Minggu malam 26 Juli 2020 sekaligus mengantar Manchester United ke Liga Champions Eropa musim depan.
Pelatih asal Norwegia itu menggenapi tujuan utama MU musim 2019-2020 ini yaitu kembali ke kompetisi elit Eropa.
Sesuatu yang sudah lama mereka rindukan. Kini dia merayakan pencapaian Manchester United
finis di posisi ketiga klasemen Liga Inggris.