Tiga Jembatan Penghubung Sejumlah Desa di Karangasem Masih Gunakan Jembatan Darurat
Diantaranya jembatan yang menghubungkan Kelurahan Subagan ke Desa Asak, Kecamatan Karangasem, Jembatan Butus, Kecamatan Bebandem & Jembatan Tukad Abu
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Tiga jembatan di Kabupaten Karangasem yang jebol tahun 2019 kemarin masih mengunakan jembatan darurat.
Diantaranya jembatan yang menghubungkan Kelurahan Subagan ke Desa Asak, Kecamatan Karangasem, Jembatan Butus, Kecamatan Bebandem & Jembatan Tukad Abu, Kecamatan Kubu.
Kabid Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Karangasem, I Wayan Surata Jaya, mengatakan, jembatan yang jebol hingga kini belum diperbaiki lantaran anggarannya dialihkan ke penangganan COVID - 19.
Padahal perbaikan jembatan ini direncanakaan tahun 2020.
• Pemulihan Ekonomi, Pemkab Buleleng Bakal Libatkan Masyarakat Dalam Proyek Infrastruktur Skala Kecil
• Pemerintah Perbolehkan Pembelajaran Tatap Muka di Zona Kuning, Begini Kata Mendikbud Nadiem Makarim
• Rutin Digear, Jembrana Clean Up Day Kini Sasar Pantai Yeh Sumbul
"Jembatan yang di Subagan masih memakai jembatan darurat. Tapi sudah kita tutup lantaran tempat peletakannya sudah rapuh.
Yang lainnya, seperti di Butus dan Tukad Abu, tak memakai jembatan darurat. Masih melewati alur sungai," ungkap Wayan Surata Jaya, Jumat (7/8/2020) siang.
Tahun 2020 pemerintah telah menganggarkan perbaikan untuk jembatan Subagan sekitar Rp 1.6 milliar.
Untuk pembangunan jembatan di Butus, Buana Giri anggarannya diperkirakan mencapai Rp 5 miliar.
Sedangkan jembatan di Kecamatan Kubu sekitar Rp 1.3 milliar lebih. Sayangnya dana itu dialihkan ke COVID.
Dinas PUPR Karangasem rencananya kembali mengusulkan perbaikan di tahun 2021 mendatang.
Mengingat jalan tersebut merupakan akses warga untuk beraktivitas.
Seperti saat ada persembahyangan, & penopang ekonomi warga.
Pihaknya berharap usulan tersebut bisa seegera terealisasi.
Mantan Kasi Peningkataan Jalan, Dinas PUPR Karangasem, mengatakan, konstruksi jembatan berbeda - beda.
• Termasuk Karangasem, Ini Daftar 13 Kabupaten/Kota se-Indonesia yang Jadi Zona Merah Covid-19
• AC Milan Siap Tampung Gelandang Man United Jesse Lingard, Tumbal dan Demi Mendapatkan Jadon Sancho
• Sambut HUT Kemerdekaan RI di Gianyar Penuh Makna, 10 Ribu Tukik Dilepas di Pantai Saba
Ada yang mengunakan jalur pelintas berkonstruksi pra tegang.
Ada pula yang memakai box culvert, kantilever. Panjang jembatan juga variatif dengan lainnya. Tergantung jembatannya.
Untuk diketahui, jembatan putus lantaran diterjang lahar serta hujan.
Aliran sungai telah mengikis pondasi jembatan sedikit demi sedikit.
Pemerintah Karangasem akan memperbaiki secara bertahap, mengingat jembatan yang rusak sangat diperlukan oleh masyarakat untuk mempercepat aktivitasnya.
Sementara jembatan yang rusak memakai jembatan darurat dari kayu dan pohon kelapa.
Ada juga jembatan yang menggunakan material pasir, dan bebatuan.
Saat ini jembatan hanya bisa dilalui kendaraan roda dua serta pejalan kaki. Ada juga jembatan yang masih ditutup karena kayunya sudah rapuh.(*)