Desa Adat Kerobokan Bagi Sembako ke 6.030 KK di 50 Banjar
Desa Adat Kerobokan, Kabupaten Badung melakukan pembagian sembako secara serentak ke seluruh krama Desa Adat Kerobokan.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, BADUNG - Desa Adat Kerobokan, Kabupaten Badung melakukan pembagian sembako secara serentak ke seluruh krama Desa Adat Kerobokan.
Ada sebanyak 6.030 KK dari 50 banjar yang ada di Desa Adat Kerobokan yang diberikan sembako pada Minggu (9/8/2020).
Bendesa Adat Kerobokan AA Putu Sutarja SH mengatakan penyerahan sembako tersebut dilakukan secara simbolis oleh Ketua Satgas Covid Gotong Royong Desa Adat Kerobokan AA Bagus Bayu Joni Saputra, Ketua LPD Desa Adat Kerobokan I Ketut Sender dan dirinya sendiri kepada salah satu perwakilan warga bertempat di Pura Desa, Desa Adat Kerobokan.
"Keuangan desa mempunyai peran dalam membantu krama. Sehingga kita melakukan pembagian sembako kepada seluruh warga yang terdampak Covid-19 maupun yang tidak," ujarnya saat dikonfirmasi.
Pihaknya mengakui bantuan sembako yang diberikan tersebut senilai kurang lebih Rp1.3 miliar. Bahkan semua itu bersumber dari dana desa adat dan LPD Kerobokan.
• Ibu Melahirkan Anak Kembar Tiga di RS Siloam, Ditinggal Suami saat Tengah Hamil
• Dua Nelayan di Kedonganan Terhempas Ombak, Satu Dinyatakan Hilang
• Siswa SDN 3 Bajera Sepakat Di-regrouping, SDN 1 Babahan yang Roboh Sudah Mulai Perbaikan
"Semua ini sebagai wujud kepedulian desa adat, Satgas Desa dan LPD sebagai lembaga keuangan desa terhadap dampak Covid-19 yang menyebabkan selain krisis kesehatan juga krisis ekonomi," jelasnya.
Pihaknya menjelaskan, dalam penyerahan bantuan tersebut ada sebanyak 6.030 KK dari 50 banjar yang ada diberikan bantuan sembako.
Sehingga pembagian dilakukan secara merata untuk krama seluruh desa adat. Pembagiannya pun dilakukan secara serentak, karena sebelumnya sudah disiapkan di masing-masing banjar.
"Jadi semua warga itu ada di Kelurahan Kerobokan Kaja, Kelurahan Kerobokan, Kelurahan Kerobokan Kelod, Kelurahan Seminyak, Desa Padangsambian Klod, dan Desa Padangsambian Kaja," bebernya.
AA Putu Sutarja kembali menegaskan jika pemberian sembako tersebut bertujuan untuk meringankan beban warga Desa Adat Kerobokan, yang secara langsung, maupun tidak langsung, terdampak pandemi Covid 19.
• Tanam 100 Pohon, Bupati Giri Prasta Akan Intensifkan Pembangunan Taman Gumi Banten
• Wifi Bisa Langsung Digunakan di Rumah, Banjar di Badung Diminta Kreatif Manfaatkan Internet Gratis
• Berat Badan Tak Kunjung Turun meski Sudah Diet? 10 Hal Ini Bisa Jadi Penyebabnya
Menurutnya, semua masyarakat mengalami ekonomi yang sulit sehingga dipandang perlu membantu krama sendiri.
"Ini juga berkat LPD Desa Adat Kerobokan. Jadi LPD yang sangat mengetahui kondisi dan potensi desa dan masyarakatnya," tegasnya.
Kendati sudah memberikan bantuan kepada krama, pihaknya berharap semoga sembako yang diberikan bermanfaat bagi krama Desa Adat Kerobokan.
Bahkan dalam status masih pandemi Covid-19 diharapkan kepada masyarakat agar tetap mengikuti imbauan pemerintah menjaga jarak (physical distancing), sosial distancing, menjaga kesehatan dan tetap berdoa sama Tuhan agar pandemi ini cepat berlalu.
"Satu lagi, mengapa kita bagikan sembako ini tgl 9 Agustus 2020, karena hari ini adalah hari untuk menyongsong Hari Kemerdekaan RI, dengan semangat para pejuang-pejuang kita, Indonesia bisa merdeka," jelasnya sembari mengatakan angka 9 merupakan angka tertinggi di Bali dan ada 9 arah mata angin, agar seluruh penjuru krama yang ada di desa adat Krobokan dapat merasakan perhatian dari desa adat dan LPD. (*)