Ini Beberapa Penyebab dan Gejala GERD, Begini Cara Mengobatinya
Penyakit GERD membuat penderitanya merasakan sensasi terbakar di dada (heartburn), mengalami gangguan pencernaan, sampai sulit menelan makanan.
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Tribunners, apa Anda pernah mendengar nama penyakit GERD ?
Mungkin banyak orang yang belum pernah mendengar nama dari penyakit tersebut.
Penyakit Gastroesophageal reflux disease (GERD) dapat menyerang siapa saja.
Ppenyakit tersebut terjadi saat asam lambung dari perut berbalik naik ke kerongkongan.
• Update Covid-19 di Bali: Pasien Sembuh Capai 87,10%, Ini Pergerakan Penumpang di Bandara Ngurah Rai
• Manajemen Hotel Curiga Wanita Ini Menginap 2 Minggu Tak Juga Bayar, Digeledah Polisi Temukan Ini
• Urutan Golongan Darah Paling Cerdas, Orang-orang Golongan Darah AB Punya Tingkat Kecerdasan Tinggi
Penyakit ini membuat penderitanya merasakan sensasi terbakar di dada (heartburn), mengalami gangguan pencernaan, sampai sulit menelan makanan.
Rasa tidak nyaman yang dirasakan penderita GERD ini bisa terjadi beberapa kali seminggu. Berikut penjelasannya.
Apa itu GERD?
GERD adalah kondisi naiknya (refluks) asam lambung dari perut ke kerongkongan secara kronis.
Melansir Cleveland Clinic, refluks asam bisa terjadi karena katup di ujung kerongkongan, tepatnya di bagian sfingter esofagus bagian bawah, tidak menutup saat makanan sampai di perut.
Akibatnya, asam lambung mengalir kembali melalui kerongkongan ke tenggorokan.
Penderitanya pun bisa sampai merasakan rasa asam di mulut.
Gejala GERD Penderita GERD bisa merasakan sejumlah gejala yang berbeda-beda pada penyakitnya.
Melansir Mayo Clinic, ada beberapa gejala GERD yang jamak dirasakan penderitanya. Antara lain:
- Merasakan panas di bagian dada (heartburn), khususnya setelah makan atau di malam hari
- Nyeri dada Susah menelan makanan
- Timbul rasa asam di mulut
- Tenggorokan serasa ada yang mengganjal
- Batuk tak kunjung sembuh
- Radang selaput lendir di tenggorokan
- Timbul asma
- Susah tidur
GERD disebabkan melemahnya atau kendurnya otot yang mengatur katup di bagian bawah esofagus.
Sehingga, asam lambung naik kembali ke kerongkongan.
Dalam kondisi normal, katup ini dapat tertutup rapat setelah makanan dari mulut masuk ke perut.
GERD dapat disebabnya banyak hal.Di antaranya:
- Tekanan pada perut, seperti yang dialami ibu hamil
- Makanan tertentu, seperti tinggi lemak, pedas, susu, gorengan
- Efek obat-obatan dari obat asma, tekanan darah tinggi, alergi, sampai obat penenang
- Hernia hiatal atau bagian atas perut menonjol ke dalam diafragma dan menghalangi asupan makanan
- Kegemukan
- Gangguan jaringan ikat, seperti scleroderma
Ada juga beberapa faktor risiko yang dapat memperburuk kondisi GERD, seperti:
- Merokok
- Makan malam terlalu larut
- Terlalu banyak makan
- Mengonsumsi makanan pemicu GERD
- Mengonsumsi minuman tertentu seperti kopi, susu, alkohol
Cara mengobati GERD
Melansir Web MD, dokter biasanya merekomendasikan penderita GERD untuk mengubah gaya hidup dan memperbaiki pola makan.
Perawatan atau pengobatan bertujuan untuk mengurangi intensitas refluks atau menekan kerusakan pada lapisan esofagus akibat paparan asam lambung.
Umumnya, pasien GERD dianjurkan menghindari makanan dan minuman yang bisa memicu penyakit.
Selain itu, penderita GERD juga disarankan untuk mengatur porsi makan atau makan dalam ukuran kecil.
Kebiasaan makan sebelum tidur juga perlu diubah, paling tidak atur waktu dua hingga tiga jam sebelum tidur agar asam lambung di perut tidak naik.
Seiring dengan perubahan gaya hidup dan diet, dokter Anda juga akan merekomendasikan sejumlah obat.
Beberapa obat yang diberikan bertujuan untuk menetralkan asam lambung di kerongkongan dan lambung.
Namun, penggunaan obat ini wajib dikonsultasikan pada dokter.
Pasalnya, penggunaan jangka panjang obat-obatan tertentu dapat memengaruhi kinerja ginjal.(*).
Artikel ini telah tayang di https://health.kompas.com/read/2020/02/20/103300668/gerd--gejala-penyebab-cara-mengobati?page=all#page2.