Inspirasi Bali

Perjalanan Hidup I Gede Dana, Dari Pegawai Supermarket Hingga Jadi Ketua DPRD Karangasem

I Gede Dana menceritakan kisah kehidupannya yang penuh dengan lika-liku. Kondisi perekonomian keluarga yang pas-pasan

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi

Beliau dititipkan ditempat keluarganya.

Yang namanya dititipkan harus bisa membantu keluarga disana.

Pagi harus nyapu, nimba air, serta harus mengempu.

Setelah tamat SMA langsung bekerja ke Kota Denpasar, Bali.

"Setelah tamat SMA, teman-teman seangkatan yang memiliki relasi menjadi PNS. Sedangkan saya relasi tidak punya. Akhirnya saya ke Denpasar jadi buruh,"ingatnya.

Saat itu pihaknya bekerja di Supermarket.

Beberapa bulan kemudian kerja menjadi buruh disebuah hotel di Denpasar.

"Mungkin nasib saya. Dikarenakan keseriusan, ketekunan, semangat dan niat lama-kelamaan diterima di hotel. Dari supermarket pindah ke hotel jadi tukang membuat roti. Di hotel kan ada pegawai buat roti,"jelasnya.

"Setelah lama bekerja akhirnya bisa ngumpulin uang hingga membeli rumah di Denpasar. Mungkin saya orang kampung (dari Desanya) yang pertama bisa beli rumah di Denpasar.Itu memang hasil dari kegigihan saya yang ulet dan serius bekerja. Lalu punya sepeda motor, dan cincin,"

Mengadu nasib ke dunia politik akhirnya dijalani.

Pertama ikut pemilihan legislative, dan terpilih menjadi anggota DPRD.

Menjadi anggota saja sudah bersyukur karena saat itu tak punya relasi politik.

Karena keuletan komunikasi diinternal partai, I Gede Dana akhirnya di tunjuk menjadi Ketua Fraksi.

"Kawan-kawan tahulah gimana disiplinnya orang hotel. Orang hotel itu disiplin sekali. Saat masuk ke politik orang disiplin pasti mendapatkan tempat. Akhirnya saya bekerja, sampai terpilih menjadi anggota DPRD ke empat kali,"cerita Gede Dana.

Kesuksesan ini tak lepas dari nasehat orangtua.

Banyak hal yang diberikan oleh orangtuanya.

Salah satunya nasehat orangtua yang sampai sekarang diingatnya.

Yakni "amun sabate aji tai, balas sabat aji bumi. (Kalau kita diserang kasar dan jahat, berikan dengan senyum) agar tak ada konflik".

(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved