Virus Corona

Tonggak Sejarah Suram, Kasus Positif Covid-19 di AS Capai 5 Juta

Kegagalan AS untuk menahan penyebaran virus corona, telah menimbulkan keheranan dan kekhawatiran di Eropa.

Editor: Eviera Paramita Sandi
ALEX EDELMAN / AFP
Presiden AS Donald Trump mengenakan masker ketika ia mengunjungi Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed di Bethesda, Maryland pada 11 Juli 2020 

TRIBUN-BALI.COM - Negara adidaya Amerika Serikat mencatatkan sejarah suram karena dampak Covid-19.

Negeri Paman Sam ini terdampak paling parah.

Mengutip dari worldometers, kini Amerika Serikat mencatat lebih dari lima juta kasus Covid-19 yang terkonfirmasi.

Brasil dan India, yang masing-masing memiliki lebih dari 3 juta dan 2,2 juta infeksi menjadi urutan berikutnya.

Tetapi pejabat kesehatan di AS percaya, setiap kasus Covid-19 yang dilaporkan, ada sekitar 10 kali lebih banyak orang yang terinfeksi.

Mengingat adanya batasan pengujian dan sejumlah besar kasus ringan yang tidak dilaporkan atau tidak dikenali.

Kasus baru di negara itu mencapai sekitar 54.000 per hari.

Angka tersebut turun dari puncak lebih dari 70.000 pada paruh kedua Juli.

Namun, kasus ini meningkat di hampir 20 negara bagian dengan kematian yang juga ikut meningkat.

Banyak orang Amerika telah menolak memakai masker dan menjaga jarak sosial.

Kegagalan AS untuk menahan penyebaran virus corona, telah menimbulkan keheranan dan kekhawatiran di Eropa.

Menteri Kesehatan Italia, Roberto Speranza telah mengkritik AS dan secara resmi mengutuk keputusan Washington untuk menahan dana dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Ia juga menyatakan kekaguman atas tanggapan Presiden Donald Trump terhadap pandemi.

"Saya tidak terkejut dengan perilaku Trump sekarang; saya sangat terkejut dengan perilakunya sebelumnya," ujar Speranza, setelah Trump akhirnya mengenakan masker bulan lalu, dikutip dari Sky News, Senin (10/8/2020).

Orang-orang di Amerika yang menolak untuk memakai masker.

Padahal, AS telah mendapat manfaat waktu, pengalaman Eropa, dan pengetahuan medis untuk mengobati virus yang tidak dimiliki benua itu ketika pasien Covid-19 pertama mulai mengisi unit perawatan intensif.

Hal itulah yang membuat sebagian besar kritik datang dari Eropa.

Dengan tiga bulan sebelum pemilihan presiden, Trump juga bergulat dengan krisis ekonomi yang berasal dari pandemi.

Lebih dari 40 juta orang Amerika kehilangan pekerjaan mereka pada puncak pandemi.

Hingga membuat tingkat pengangguran AS berdiri di 10,2 persen pada Juli - turun dari 14,7 persen pada April.

Presiden telah melewati Kongres untuk memberi ribuan orang Amerika pembebasan pajak dan tunjangan pengangguran tambahan setelah pembicaraan dengan Demokrat gagal.

Dia menandatangani perintah eksekutif untuk memberikan bantuan ekonomi bagi mereka yang terkena virus paling parah pada konferensi pers di country club pribadinya di New Jersey pada hari Sabtu kemarin.

Lebih dari 165.000 orang telah meninggal akibat virus di AS.

Negara-negara Eropa juga melarang turis Amerika, dan pengunjung dari negara lain dengan kasus yang terus meningkat, untuk bepergian secara bebas ke daerahnya.

Prancis dan Jerman sekarang memberlakukan tes pada kedatangan pelancong dari negara-negara "berisiko", termasuk AS.

(Tribunnews.com/Maliana)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Covid-19 di AS Capai 5 Juta Kasus, Pejabat Kesehatan: Ada 10 Kali Lebih Banyak dari yang Terinfeksi

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved