Koster Bantu Anggaran Proyek Pasar Banyuasri Buleleng Rp 50 Miliar
Gubernur Bali, Wayan Koster memberikan bantuan anggaran untuk proyek revitalisasi Pasar Banyuasri, Kecamatan Buleleng, Bali sebesar Rp 50 Miliar.
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA-Gubernur Bali, Wayan Koster memberikan bantuan anggaran untuk proyek revitalisasi Pasar Banyuasri, Kecamatan Buleleng, Bali sebesar Rp 50 Miliar.
Anggaran tersebut bersumber dari APBD Bali, dan akan diberikan pada 2021 mendatang.
Hal tersebut diungkapkan oleh Koster saat menghadiri kegiatan peletakan batu pertama pembangunan Bendungan Tamblang, di Kecamatan Sawan, Buleleng, Bali, pada Kamis (13/8/2020).
Dalam sambutannya, Koster menyebut, ia telah melakukan diskusi bersama Sekda Bali yang juga sebagai Ketua TAPD Bali, Dewa Made Indra.
• Pembiayaan JKN di Bangli Kurang Rp. 3,2 Miliar
• Jembatan Terusan Kota Negara ke Pengambengan Diharapkan Cepat Rampung
• Jelang Duel Perempat Final, Gelandang Barcelona, Arturo Vidal Tebar Ancamana Kepada Bayern Muenchen
Dalam diskusi tersebut, Koster ingin agar mega proyek senilai Rp 159.5 Miliar ini dapat diselesaikan dengan cepat.
Sementara yang menjadi kendala saat ini, Pemkab Buleleng mengalami kekurangan anggaran sebesar Rp 46 Miliar, akibat melakukan resionalisasi belanja modal, untuk diarahkan menjadi Belanja Tidak Teduga (BTT) yang digunakan untuk penanganan Covid-19.
Mengatasi persoalan tersebut, Koster pun meminta kepada Dewa Indra agar memberikan bantuan anggaran kepada Pemkab Buleleng sebesar kurang lebih Rp 50 Miliar.
"Pasar Banyuasri jangan lama-lama lah. Kasian pedagangnya, berjemur di luar. Jadi saya mau proyek tersebut cepat diselesaikan. Saya sudah diskusikan dengan Sekda (Dewa Indra,red) agar kekurangannya lagi sekitar Rp 50 Miliar dibantu dari APBD Bali 2021," ucap Koster.
Sementara Kepala Dinas PUTR Buleleng, I Putu Adiptha mengatakan, meski saat ini Pemkab mengalami kekurangan anggaran untuk proyek revitalisasi Pasar Banyuasri, namun proses pengerjaannya tetap berjalan sesuai jadwal.
Dimana, pihak rekanan dalam hal ini PT Tunas Jaya Sanur harus bisa menyelesaikan proyek tersebut hingga akhir Desember 2020.
"Tetap selesai Desember 2020. Diusahakan jangan sampai lewat karena ada MoU yang mengikat antara Bupati dan DPRD," katanya.
Terkait masalah anggaran, Adiptha menyebut sudah ada kesimpulan yang mengerucut.
Dimana, skema yang akan diambil ialah pihak rekanan akan melakukan peminjaman uang di bank terlebih dahulu, agar proyek bisa diselesaikan.
Sehingga uang beserta bunga dari peminjaman itu nantinya akan dibayar oleh Pemkab pada 2021 mendatang.
"Masalah anggaran, bupati sudah buat kesimpulan mengerucut. Proyek tetap berlanjut sampai Desember. Gubernur ikut bantu Rp 50 Miliar tapi di 2021. Jadi ada pilihan, pihak rekanan pinjam di bank dulu. Nanti uang yang dipinjam bersama dengan bunganya dibayar oleh Pemkab di 2021. Skema ini akan kami komunikasikan lagi dengan pihak rekanan," terang Adiptha, sembari mengatakan saat ini progres revitalisasi pasar Banyuasri sudah mencapai 68 persen.
Asal tahu saja, Pasar Banyuasri akan dibangun tiga lantai.
Dimana untuk lantai I disiapkan 200 los basah dan 252 los kering.
Sementara di lantai II disiapkan 244 los dan 184 unit kios.
Sedangkan di lantai III disiapkan 8 unit kios kuliner dan areal parkir.
Pasar ini dibangun dengan anggaran sebesar Rp 159.5 Miliar. (*).