6 Bulan Tak Beroperasi Akibat Pandemi, Prokes Ketat Diterapkan pada Pengunjung Pirate Dinner Cruise

Dari sebelumnya kapasitas kapal 300 orang kita kurangi untuk tetap menerapkan social distancing, dan hari ini hanya 92 orang itu sudah maksimal

Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin
Suasana penerapan protokol kesehatan pada trip perdana pirate dinner cruise pasca tidak beroperasi selama 6 bulan 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin

TRIBUN BALI.COM, DENPASAR - Sea Safari Cruise kembali beroperasi dan buka kembali untuk trip Pirate Dinner Cruise mulai hari ini setelah sekira 6 bulan tidak beroperasi akibat pandemi Covid-19.

“Khusus pirate dinner perdana kembali beroperasi setelah hampir 6 bulan kita close. Pada trip perdana hari ini kita menjalankan protokol kesehatan (Prokes) sesuai anjuran pemerintah kepada tamu dan staf. Kapasitas kapal kita kurangi sampai 70 persen,” kata Direktur of Sales and Marketing Sea Safari Cruise, Eva Tanudjaja, Sabtu (15/8/2020) malam.

Dari sebelumnya kapasitas kapal 300 orang kita kurangi untuk tetap menerapkan social distancing, dan hari ini hanya 92 orang itu sudah maksimal dan kita close.

“Banyak orang minta hari ini ikut tapi kita tidak terima. Kita alihkan ke hari lain karena ketat kita terapkan protokol. Deck untuk dinner sekarang hanya 20 sampai 25 orang saja dikurangi agar tetap jaga jarak,” imbuhnya.

7 Youtuber Indonesia dengan Penghasilan Tertinggi Agustus 2020, Baim Paula Tetap Juara

Cegah Penularan Covid-19, Ketua KPU Imbau Semua Pihak Terapkan Prokes di Setiap Tahapan Pilkada 2020

PSSI dan Shin Tae-yong Sepakat Akhiri TC dan Kembalikan Pemain Timnas Indonesia Senior ke Klubnya

Ia menambahkan Sea safari cruise (Pirate dinner cruise khususnya) merupakan satu-satunya perusahaan wisata kapal phinisi yang co-branding dengan Kementerian Pariwisata Indonesia menerapkan program Cleanliness, Health, and Safety (CHS).

Penerapan CHS diantaranya desinfektan seluruh area kapal sebelum dan sesudah trip, tersedianya wastafel dan hand sanitizer di area yang mudah terjangkau oleh tamu.

Wajib menggunakan masker (masker disiapkan oleh pihak sea safari cruise), social distance diseluruh area kapal (mengurangi 50% dari kapasitas).

Para crew wajib menggunakan masker ( face shield dan sarung tangan ) dalam melaksanakan pekerjaannya.

 Adanya pengecekan suhu tubuh bagi para crew dan tamu yang akan memasuki wilayah kapal.

Bekerjasama dengan rumah sakit di wilayah operasional untuk emergency case, semua SOP yang dijalankan oleh sea safari cruise dilaksanakan sesuai dengan kementerian kesehatan dan tidak lupa melihat standar Internasional yang berlaku.

Menerapkan protokoler CHS juga didalam lingkungan kantor Sea safari cruise dan menerapkan rapid-test mandiri secara rutin untuk para staf dan crew.

“Kita wajibkan tamu menunjukkan hasil non reaktif rapid test. Hasil rapid test kita minta tunjukkan bagi tamu yang tidak ber-KTP Bali. Jadi yang bukan KTP Bali untuk ikut pirate dinner cruise kita minta tunjukkan hasil rapid test non reaktif yang masih berlaku,” ungkap Eva.

“Kalau ada tamu dengan suhu tubuh 37,2 derajat kita pending dia masuk. Kita tunggu dulu kalau sampai tiga kali dicek lagi suhunya masih sama terpaksa kita tidak izinkan masuk,” sambungnya.

Setelah dibukanya destinasi Bali untuk memulai aktivitas Pariwisata bagi wisatawan nusantara, Sea Safari Cruise sejak Agustus 2020 siap menerima kedatangan tamu dengan semua protokol kesehatan di tatanan kehidupan baru.

TC Timnas Indonesia Senior Berakhir, Tunda Berangkat ke Luar Negeri Hingga 2021

Jack Brown dan Elkan Baggott Cs Bakal Jalani TC di Eropa, Berikut Hasil Undian Piala AFC U-19 2020

Celuk Lingsir Juara Trofeo HUT Ke-75 RI, Rupadana Minta Warga Manfaatkan Fasilitas Olahraga Celuk

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved