Jus Buah Merupakan Minuman yang Menyegarkan dan Menyehatkan, Benarkah?
Bahkan, jus buah segar sering diklaim bisa membantu menurunkan berat badan, memulihkan keadaan tubuh, hingga detoksifikasi.
TRIBUN-BALI.COM - Saat memilih minuman untuk menemani santap siang Anda, rasanya minum jus buah akan terasa menyegarkan sekaligus menyehatkan.
Ya, jus buah segar sering kali dianggap minuman yang paling sehat.
Tak jarang minuman ini masuk dalam menu banyak jenis diet.
Bahkan, jus buah segar sering diklaim bisa membantu menurunkan berat badan, memulihkan keadaan tubuh, hingga detoksifikasi.
• “Rebound Banyuwangi” Diluncurkan, Orientasi Pemulihan Ekonomi dan Buka Kembali Lapangan Kerja
• Program Kartu Pra Kerja Gelombang 5 Telah Dibuka, Ini Syarat dan Dua Cara Pendaftaran Calon Peserta
• 12 Penyakit Menular Seksual, Kenali Gejalanya
Namun, apakah jus buah segar benar-benar sehat seperti yang kita pikirkan selama ini?
Jus buah sering kali dianggap tidak berbahaya karena kandungan gulanya adalah fruktosa.
Dalam hal ini, buah memang mengandung fruktosa tapi gula tersebut terkandung dalam sel buah yang ada pada serat buah utuh.
Artinya, butuh sistem pencernaan kita sebentar untuk memecah sel-sel ini dan agar fruktosa memasuki aliran darah. Sedangkan untuk jus buah tidak demikian.
"Jus buah memiliki sebagian besar serat yang dihilangkan," ungkap Emma Elvin, penasihat klinis senior lembaga diabetes di Inggris dikutip dari BBC Future.
Itu mengapa fruktosa dalam jus buah dihitung sebagai "gula bebas" seperti madu dan gula yag ditambahkan pada makanan.
Merujuk pada rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), batas tambahan gula pada orang dewasa hanya 30 gram.
Ini setara dengan 150 ml jus buah per hari.
Dapat sebabkan diabetes tipe 2
Selain itu, dengan serat yang dihilangkan, fruktosa jus buah diserap lebih cepat.
• Pesawat Militer AS Tangkap Detik-detik Munculnya Dugaan UFO, Pentagon Resmi Bentuk Satgas Khusus Ini
• 7 Barang yang Tidak Boleh Ditinggal di Dalam Mobil
• Alasan Penumpang Harus Menonaktifkan Ponsel Saat Penerbangan
Lonjakan gula darah yang tiba-tiba bisa menyebabkan pankreas melepaskan insulin untuk menstabilkannya.