Jus Buah Merupakan Minuman yang Menyegarkan dan Menyehatkan, Benarkah?

Bahkan, jus buah segar sering diklaim bisa membantu menurunkan berat badan, memulihkan keadaan tubuh, hingga detoksifikasi.

Editor: Wema Satya Dinata
Gambar oleh silviarita dari Pixabay
Foto ilustrasi jus buah 

Seiring waktu, mekanisme ini bisa saja aus dan meningkatkan risiko diabetes tipe 2.

 Pada 2013, para peneliti menganalisis data kesehatan dari 100.000 orang yang dikumpulkan antara 1986 dan 2009.

Hasilnya, mereka menemukan bahwa konsumsi jus buah dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes tipe 2.

 Mereka menyimpulkan hal ini terjadi karena cairan melewati lambung ke usus lebih cepat dari padatan.

Bahkan ketika kandungan nutrisinya mirip dengan buah utuh, jus buah menyebabkan perubahan kadar glukosa dan insulin yang lebih cepat dan lebih besar.

Studi lain juga menemukan hubungan antara jus buah dan diabetes tipe 2.

 Temuan ini didapatkan setelah mengikuti diet dan status diabetes lebih dari 70.000 perawat selama 18 tahun.

Para peneliti menjelaskan bahwa alasan yang mungkin untuk hal ini karena kurangnya komponen lain yang ditemukan dalam buah utuh, seperti serat.

Lebih baik konsumsi jus sayur

Jus yang mengandung sayuran dapat memberikan lebih banyak nutrisi dan lebih sedikit gula daripada jus yang hanya terbuat dari buah.

Melansir dari Web MD, jus sayur dapat menjadi pilihan yang baik untuk kesehatan Anda.

Misalnya saja jus tomat mengandung banyak likopen yang membantu menurunkan risiko kanker prostat.

Meski begitu, jus sayur masih kekurangan serat yang berharga.

Padahal, serat dapat membantu Anda mengurangi rasa lapar.

Tak hanya itu, diet tinggi serat telah dikaitkan dengan risiko lebih rendah terkena penyakit jantung koroner, stroke, tekanan darah tinggi dan diabetes.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved