Corona di Bali

Pengelola Objek Wisata di Badung Mengeluh, Kunjungan Wisatawan Masih Sepi Meski Sudah New Normal

Meski pemerintah Provinsi Bali sudah membuka wisatawan domestik datang ke Bali, namun sebagian besar objek wisata belum bisa berjalan maksimal

Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/I Komang Agus Aryanta
Sejumlah wisatawan saat menggunakan ATV di Bali Pertiwi Adventure, Badung, Bali, Sabtu (16/8/2020). 

TRIBUN-BALI.COM, BADUNG – Meski pemerintah Provinsi Bali sudah membuka wisatawan domestik datang ke Bali, namun sebagian besar objek wisata belum bisa berjalan maksimal.

Pasalnya, wisatawan masih sedikit yang datang ke Bali.

Bahkan objek wisata di wilayah Desa Bongkas dan Bongkasa Pertiwi terlihat masih lesu.

Objek wisata yang dikenal dengan desa wisata dengan menyuguhkan swing, ATV, paintball, rafting, dan yang lainnya serasa mati suri di tengah pandemi Covid-19.

Kondisi itu pun dialami semua objek wisata yang ada di Kabupaten Badung, salah satunya, yakni Bali Pertiwi Adventure yang berlokasi di Banjar Karang Dalem I, Desa Bongkasa Pertiwi, Abiansemal, Badung.

Pengelola Bali Pertiwi Adventure Ni Ketut Suci, saat ditemui, Minggu (16/8/2020), mengeluhkan kondisi tersebut.

Ia mengatakan, di tengah pandemi Covid-19 terpaksa harus merumahkan beberapa karyawannya lantaran sepi.

Namun, kini saat new normal dan pemerintah provinsi membuka kedatangan wisatawan domestik, objek wisata yang dikelolanya belum juga kembali normal.

“Kami tidak bisa ngomong apa lagi, sampai saat ini kondisinya masih sepi,” jelasnya.

Ia juga mengakui sudah empat bulan terakhir usahanya tutup.

Sedikitnya hampir 30 karyawan dirumahkan.

Kendati karyawan dirumahkan, tapi sejumlah peranti usahanya, seperti ATV yang digunakan untuk wisata adventure harus dirawat.

“Beberapa bulan lalu sempat tutup, tetapi alat-alat seperti motor harus dirawat, dipanasi. Kalau tidak begitu nanti cepat rusak,” bebernya.

Lanjut dijelaskan, meski sudah dibuka dan lulus sertifikasi, namun kunjungan wisatawan masih sangat minim.

Hanya beberapa wisatawan lokal yang datang dan jumlahnya sangat terbatas.

“Jadi biasa operasional saja tidak menutupi, kondisi ini sangat jauh berbeda dengan kondisi sebelumnya,” ungkapnya.

Ia sangat berharap wisatawan lokal maupun domestik berkunjung sehingga ada perputaran ekonomi di Bali.

Dikatakannya, sampai saat ini objek wisatanya belum menerima wisatawan mancanegara, karena kunjungan juga belum dibuka untuk internasional.

“Kalau sebelum Covid-19 kunjungan tamu untuk berwisata sampai di angka ratusan hingga ribuan orang per harinya. Sekarang sudah new normal, tapi belum juga bisa berjalan. Karyawan yang kami kerjakan hanya beberapa karena belum begitu efektif. Tamu jarang sekali, susah kami memasarkan,” terangnya.

Ketut Suci berharap pandemi Covid-19 ini cepat berakhir, sehingga kunjungan tamu mancanegara segera bisa dibuka.

Begitu juga untuk industri pariwisata di Bali bisa kembali pulih.

“Kami berharap pandemi cepat berlalu lah, biar bisa normal seperti dulu,” harapnya.

Sebelumnya, Plt Kadispar Badung Cokorda Raka Darmawa mengakui masih ada ketakutan wisatawan domestik berkunjung ke Bali, khususnya Badung.

Hal ini dikarenakan Badung masih masuk zona merah Covid-19.

Pihaknya pun mengaku perlu upaya promosi menyakinkan wisatawan jika Bali masih aman untuk dikunjungi.

“Penting bagi kita melakukan sosialisasi melalui Satgas Covid-19, pelaku pariwisata, jika Bali khususnya Badung telah menerapkan protokol kesehatan dengan baik. Masyarakat juga harus mendukung program ini dengan disiplin mengikuti prokes, sehingga wisatawan yakin kita aman untuk dikunjungi,” ungkapnya.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved