Selain Merokok dan Stres, Berikut Faktor Risiko Stroke yang Harus Diwaspadai
Stroke tercatat menjadi menyebab kematian terbanyak ketiga setelah penyakit jantung dan kanker. Penyakit yang sering disebut juga sebagai “serangan
4. Diabetes mellitus (DM)
Seseorang dengan diabetes rentan untuk menjadi ateroklerosis, hipertensi, obesitas, dan gangguan lemak darah.
Seseorang yang mengidap diabetes mempunyai risiko serangan stroke iskemik 2 kali lipat dibanding mereka yang tidak diabetes.
5. Kolesterol tinggi
Kolesterol tinggi atau hiperkolesterolemia dapat menyebabkan aterosklerosis. Aterosklerosis sendiri berperan dalam menyebabkan penyakit jantung koroner dan stroke.
6. Merokok
Perokok dilaporkan lebih rentan mengalami stroke dibandingkan bukan perokok.
Nikotin dalam rokok dapat membuat jantung bekerja keras karena frekuensi denyut jantung dan tekanan darah meningkat.
Nikotin juga bisa mengurangi kelenturan arteri serta dapat menimbulkan aterosklerosis.
• Perhatian, 5 Zodiak Cewek Ini Sering Bikin Cowok Salah Paham, Gemini Ramah pada Siapa Saja
• 4 Zodiak Ini Dikenal Lebih Mementingkan Orang Lain daripada Dirinya Sendiri, Siapa Saja?
7. Gaya hidup tidak sehat
Diet tinggi lemak, aktivitas fisik minim, serta stres emosional dapat meningkatkan risiko seseorang terkena stroke.
Seseorang yang sering mengonsumi makanan tinggi lemak dan kurang melakukan aktivitas fisik rentan mengalami obesitas, diabetes mellitus, aterosklerosis, penyakit jantung dan stroke.
Seseorang yang sering mengalami stres juga dapat memengaruhi kondisi fisiknya.
Stres dapat merangsang tubuh mengeluarkan hormon-hormon yang memengaruhi jantung dan pembuluh darah, sehingga berpotensi meningkatkan risiko serangan stroke.
7 hal di atas merupakan faktor risiko stroke yang dapat dikontrol atau dimodifikasi, sehingga jika ingin mecegah stroke, seseorang dapat menghindari berbagai faktor risiko tersebut.