Ada Berbagai Jenis Masker, Mana yang Lebih Baik untuk Cegah Covid-19?

Para ilmuwan di Duke University, Carolina Utara, AS, membandingkan 14 jenis masker wajah yang berbeda

Pixabay
Ilustrasi masker kain. 

TRIBUN-BALI.COM - Agar tidak terpapar percikan air liur demi mengurangi penyebaran Covid-19, kita wajib memakai masker wajah yang berfungsi melindungi diri dan orang di sekitar kita.

Namun, jika kita memakai pelindung leher (neck gaiter) atau bandana untuk bergaya sekaligus menjadikannya masker, ketahuilah bahwa kedua item itu tidak efektif melindungi kita dari paparan virus corona, menurut penelitian terbaru.

Para ilmuwan di Duke University, Carolina Utara, AS, membandingkan 14 jenis masker wajah yang berbeda, termasuk masker dua lapis dan tiga lapis, masker N95, pelindung leher, dan bandana tradisional.

Mereka mengukur berapa banyak percikan air liur yang masuk melalui kain saat pemakainya berbicara.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Science Advances ini mengungkap, beberapa masker bekerja dengan baik, namun bandana nyaris tidak memberi perlindungan terhadap transmisi tetesan air liur.

Kopi Bermanfaat untuk Melindungi Hati, Benarkah?

Sederet Kebiasaan Makan di Berbagai Negara yang Dianggap Ampuh Turunkan Berat Badan

Menurut Penelitian, Madu Lebih Cepat Atasi Batuk Dibanding Obat Pabrikan

Selain itu, memakai masker dari pelindung leher yang diuji justru memungkinkan terpapar lebih banyak percikan air liur, dibandingkan jika seseorang tidak memakai masker sama sekali.

Pelindung leher dan bandana tidak mencegah Covid-19 Tim peneliti dari Duke University tidak mempelajari mengapa beberapa masker bekerja lebih baik dibandingkan masker wajah lain.

Akan tetapi, jenis kain dan masker yang ketat sesuai ukuran wajah kita adalah komponen kunci yang membuat pelindung wajah menjadi efektif, demikian menurut penulis utama studi Martin Fischer, Ph.D., profesor penelitian kimia di Duke University.

Bandana meninggalkan celah besar di bawah mulut kita saat partikel air liur keluar ketika kita berbicara atau bernapas.

Sedangkan, pelindung leher lapisan tunggal berbahan polyester yang diteliti oleh tim Fischer, dapat menyebarkan tetesan air liur menjadi beberapa percikan yang lebih kecil, yang meningkatkan jumlah percikan secara keseluruhan.

Selain memungkinkan lebih banyak percikan air liur terhirup seseorang, percikan yang lain akan tetap melayang di udara lebih lama akibat gravitasi.

Tak Perlu Skincare Mahal, Berikut 9 Cara Menghilangkan Flek Hitam di Wajah secara Alami

Arapenta Targetkan Dapat Menit Bermain dan Bawa Bali United Lolos Grup AFC serta Juara Liga I 2020

Niat Cari Kerja, Jihan Justru Ambil Hp Pemilik Warung Saat Membeli Rokok

Kondisi itu menambah risiko paparan lebih besar bagi orang-orang di sekitar kita, jika kita menutupi mulut dengan pelindung leher saat melewati seseorang di jalan sempit atau berada di dalam gerbong kereta yang penuh. 

Masker wajah yang memberi perlindungan terbaik Tim Fischer berpendapat, N95 adalah masker terbaik karena memiliki segel yang rapat dan bahan tebal.

Namun, masker N95 versi katup kurang memberi perlindungan.

Pekan lalu, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengingatkan bahwa masker dengan katup atau ventilasi pernapasan tidak mencegah pemakainya untuk menularkan Covid-19 ke orang lain.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved