Cucu Meninggal Dalam Kandungan, Ketut Mahajaya: Buktinya Tidak Ada yang Cium Bau Busuk
Cucu Meninggal Dalam Kandungan, Ketut Mahajaya: Buktinya Tidak Ada yang Cium Bau Busuk
TRIBUN-BALI.COM- Belakangan kasus bayi meninggal dalam kandungan karena sang ibu harus menjalani prosedur rapid test ramai diperbincangan.
I Ketut Mahajaya, mertua I Gusti Ayu Arianti (23), masih mempertanyakan penjelasan rumah sakit terkait penyebab meninggalnya cucunya pada Selasa (18/8/2020) lalu.
"Saya masih kecewa atas apa yang dilakukan tenaga medis atas menantu dan cucu saya, meskipun anak dan menantu saya tidak ingin memperpanjang kasus ini," kata Mahajaya kepada Kompas.com, Minggu (23/8/2020).
Mahajaya tak terima cucunya dilaporkan meninggal di dalam kandungan sejak tujuh hari sebelum dilahirkan.
"Buktinya semua tidak ada yang mencium bau busuk. Bagaimana dengan mayat yang dikatakan seminggu sudah meninggal," katanya.
Mahajaya juga memiliki foto doppler, alat yang digunakan untuk mengecek aliran darah bayi dalam kandungan, sebelum Arian menjalani operasi sesar.
Alat itu difoto istrinya yang menemani Arianti di rumah sakit.
Mahajaya lalu mencari informasi tentang data yang diperlihatkan alat itu kepada sejumlah rekannya yang memahami ilmu kesehatan.
Melalui penjelasan rekannya menujukkan cucunya masih hidup saat operasi besar berlangsung.
"Saya dapat penjelasan, bahwa garis hijau itu masih ada tanda detak jantung bekerja karena tidak lurus, masih ada gelombangnya, kalau warna biru adalah jumlah oksigen dalam darah. Melalui penjelasan itu kan menunjukkan cucu saya masih hidup, kok dikatakan sudah meninggal sejak tujuh hari dalam kandungan," kata Mahajaya.
Arianti mengatakan bayinya telah meninggal dalam kandungan sejak tujuh hari sebelum operasi.
Saat memasuki ruangan operasi, Arianti masih merasakan bayinya bergerak.
Bahkan, ibu mertua dan suaminya sempat memegang perutnya untuk merasakan gerakan sang bayi.
Sementara juru bicara RS Permata Hati dr Arief Rahman menjelaskan kondisi bayi mungil Arianti sebelum memasuki ruang operasi.
Pihak rumah sakit, telah memberikan penjelasan rinci dan mengirimkan rekam medis kondisi pasien dan bayinya kepada pihak keluarga.