Gianyar ‘Kecipratan’ Perbaikan Irigasi dari Kementerian Pertanian
Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian memberikan perhatian terhadap pertanian di Kabupaten Gianyar
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian memberikan perhatian terhadap pertanian di Kabupaten Gianyar, Bali.
Perhatian tersebut berupa perbaikan irigasi tersier sepanjang 110 meter, yang akan berdampak positif bagi pengairan sawah sepanjang Subak Sema hingga Subak Lebo, Gianyar
Kepala Dinas Pertanian Gianyar, I Made Raka, Senin (24/8/2020) mengatakan, Kementerian Pertanian memberikan bantuan perbaikan jaringan irigasi tersier terhadap subak di Gianyar.
Kata dia, hal ini dilakukan untuk memperbaiki kebutuhan pertani terhadap air.
• Aiptu Erawan Hembuskan Nafas Terakhir, Kapolres Badung Minta Personilnya Menundukkan Kepala Sejenak
• Mantan Pejabat Korea Selatan Klaim Kim Jong-un Koma, Tunjukkan Bukti-bukti Ini
• PNS Ditjen Hubud Diamankan Bawa Sabu, Sekitar 11 tahun Bekerja di Otban Wilayah IV
Kata dia, selama ini banyak lahan pertanian yang terbengkalai karena kekurangan atau kesulitan air, akibat saluran irigasi yang bocor.
"Seperti yang kita lihat, biasanya saluran air untuk subak biasanya mengalami berbagai masalah. Seperti kebocoran akibat berbagai faktor, untuk itu Kementerian Pertanian melalui Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian melakukan rehabilitasi ini," ujarnya.
Kata Raka, dengan dilakukannya rehabilitasi ini akan mengatasi masalah-masalah kebocoran air untuk pertanian.
Dengan demikian, pihaknya berharap tidak ada petani yang ‘ngambek’ atau mengalih fungsikan lahan pertaniannya, untuk hal lain.
“Masalah air bocor akan teratasi, petani akan mendapatkan pengairan cukup untuk tanamannya dan tentunya akan meningkatkan indeks pertanaman," tandasnya.
Adapun subak yang mendapatkan rehabilitas jaringan irigasi ini adalah Subak Sema.
Kata dia, rehabilitasi jaringan irigasi tersier ini dilaksanakan dengan memanfaatkan Bendungan Sangsang II.
Dimensi rehabilitasi yang dibangun, kata dia, memiliki lebar 0,6 meter, tinggi 0,42 meter, panjang 110 meter.
“Dampak dari rehabilitasi tersier ini akan mampu mengairi lahan seluas 15 hektare di Subak Sema, dan 29 hektare di area Subak Lebo, jadi, total ada 44 hektare lahan terairi dengan program ini," ucapnya.
Selain memperbaiki ketersediaan air untuk petani, Raka juga meyakini program ini akan meningkatkan indeks pertanian di Kabupaten Gianyar. (*)