Menteri Edhy Tegaskan Pembelian 200 Senapan Serbu Pindad untuk Pengawas Perikanan

senjata bakal diberikan kepada pengawas perikanan di bawah Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (Ditjen PSDKP).

Editor: Wema Satya Dinata
Pindad
SS2-V4 KAL. 5.56 MM 

TRIBUN-BALI.COM - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo memborong 200 pucuk senjata Senapan Serbu 2 (SS2) buatan PT Pindad (Persero).

Dana Rp 7 miliar telah dialokasikan untuk pembelian tersebut.

Senjata SS2 dengan harga sekitar Rp 35 juta/unit tersebut sudah dilengkapi izin kepemilikan.

Nantinya, senjata bakal diberikan kepada pengawas perikanan di bawah Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (Ditjen PSDKP).

Pertumbuhan Pasar Kendaraan Listrik Dinilai Masih Sulit Bergerak, Ini Faktor Penghambatnya

Ahli Jelaskan Faktor-faktor yang Pengaruhi Virus Corona Terus Mengalami Mutasi

Soal Belajar dari Rumah di TVRI kelas 4-6 SD Edisi Kamis 27 Agustus 2020: Materi Seni Membuat Patung

"Sudah realisasinya. Tinggal menunggu senjatanya jadi," kata Edhy di Gedung Mina Bahari IV, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta, Rabu (26/8/2020).

Dana pembelian senjata seluruhnya menggunakan APBN tahun 2020.

Kementerian Kelautan dan Perikanan telah memberikan uang muka sebesar 20 persen kepada perusahaan pelat merah itu.

Edhy Prabowo menambahkan, pihaknya tengah mengupayakan menerima kapal pengawas hibah dari beberapa negara.

Edhy menjelaskan, Jepang dan AS berniat menghibahkan kapal-kapal layak pakai.

"Kita mendapat hibah dari Jepang ada 2 kapal. Tapi kita masih ada satu kendala komunikasi di perjanjian. Jadi ada 1 pasal yang harus kita luruskan dulu. Secara prinsip, (komunikasi) sudah sangat maju sekali dengan Jepang," katanya.

Sebelumnya, Edhy pembekalan persenjataan terhadap para pengawas perikanan dilakukan agar mereka semakin kuat mental dan berani dalam menghadapi para maling ikan yang mencuri sumber daya laut RI.

Edhy juga tengah berdiskusi dengan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) untuk melengkapi operasi laut dengan Senjata Mesin Berat (SMB).

"Senjata Mesin Berat kita punya, tapi perangkat penembaknya harus organik, artinya harus TNI. Nah ini saya bicarakan dengan Kemenhan," paparnya, beberapa waktu lalu.

Kapal Vietnam

Pembukaan Wisman 11 September di Bali Tidak Jadi, Koster : Pelaku Pariwisata Tidak Tertib

Korea Utara Rilis Foto Terbaru Kim Jong-un, Bantah Rumor Koma dan Meninggal Dunia

Dijadwalkan Launching Hari Ini, Tahap Pertama BLT Rp 600.000 Dicairkan ke 2,5 Juta Penerima

Kementerian Kelautan dan Perikanan di bawah kepemimpinan Edhy Prabowo telah menangkap sekitar 71 kapal asing pencuri ikan.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved