Tantang China, Menteri Pertahanan AS: Kami Tak Akan Mundur Sedikitpun dari Pasifik

Dia menyebut China tidak memenuhi janji untuk mematuhi hukum, aturan, dan norma internasional.

Editor: Wema Satya Dinata
scmp.com
ILUSTRASI - Kapal perang USS Mustin merupakan anggota Armada Ke-7 AL AS yang beroperasi di kawasan Asia-Pasifik 

TRIBUN-BALI.COM - Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), Mark Esper menyebut negaranya memiliki tanggung jawab untuk memimpin di wilayah Pasifik, dan tidak akan menyerah sedikit pun kepada negara-negara lain yang menganggap sistem politik mereka lebih baik.

Berbicara selama kunjungan ke Hawaii, Esper mengatakan mereka berharap dapat bekerja dengan China untuk membuat negara tersebut menghormati tatanan berbasis aturan internasional bahkan ketika Beijing, yang telah berulang kali gagal memenuhi janjinya, mengejar modernisasi militer yang agresif.

Dia menyebut China tidak memenuhi janji untuk mematuhi hukum, aturan, dan norma internasional.

Ia menambahkan bahwa Beijing ingin memproyeksikan kekuatannya secara global.

9 Staf, 4 Orang Non Pegawai dan 1 Tahanan KPK Positif Covid-19, Penanganan Kasus Korupsi Tetap Jalan

Uangnya Harus Dibelanjakan, BPJamsostek Harapkan Bantuan Subsidi Upah Mampu Gerakkan Ekonomi

Erick Thohir: Bila Uji Klinis Lancar, 15 Juta Orang Indonesia Dapat Vaksin Covid-19 pada Akhir 2020

"Untuk memajukan agenda Partai Komunis China, Tentara Pembebasan Rakyat terus mengejar rencana modernisasi agresif untuk mencapai militer kelas dunia pada pertengahan abad ini," kata Esper.

"Ini pasti akan melibatkan perilaku provokatif PLA di Laut China Selatan dan Timur, dan di mana pun yang dianggap penting oleh pemerintah China untuk kepentingannya," lanjut dia.

Namun, sementara Amerika Serikat bertujuan untuk menghalangi China, ia juga ingin terus bekerja dengan China agar mereka kembali ke jalur yang lebih selaras dengan tatanan berbasis aturan internasional.

Esper menggambarkan Indo Pasifik sebagai episentrum persaingan kekuatan besar dengan China, meskipun menambahkan bahwa bersama dengan Rusia, kehadiran China kini telah mendunia dan Amerika Serikat harus dapat menangani keduanya secara global.

“Amerika Serikat memiliki tanggung jawab untuk memimpin. Kami sudah menjadi negara Pasifik, negara Indo Pasifik, sejak lama,” kata Esper.

“Kami tidak akan menyerahkan wilayah ini, satu inci tanah jika Anda mau, ke negara lain.

Negara lain mana pun yang memikirkan bentuk pemerintahan mereka, pandangan mereka tentang hak asasi manusia, pandangan mereka tentang kedaulatan, pandangan mereka tentang kebebasan pers, kebebasan beragama, kebebasan berkumpul, semua hal itu, yang entah bagaimana itu lebih baik dari apa yang banyak dari kita miliki,” jelas dia.

Washington dan Beijing berselisih tentang segala hal mulai dari perdagangan dan hak asasi manusia hingga aktivitas militer China di jalur perairan Laut China Selatan yang disengketakan dan di tempat lain.(*)

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved