Uangnya Harus Dibelanjakan, BPJamsostek Harapkan Bantuan Subsidi Upah Mampu Gerakkan Ekonomi

“Tahap pertama disalurkan hari ini, dengan jumlah yang disalurkan ke 2,5 juta tenaga kerja. Hari ini secara simbolis

Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/AA Seri Kusniarti
Deny Yusyulian, Deputi Direktur BPJamsostek Wilayah Banuspa,bersama jajaran BPJamsostek di Denpasar. 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Anak Agung Seri Kusniarti

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Deny Yusyulian, Deputi Direktur BPJamsostek Wilayah Banuspa, mengatakan tahap pertama realisasi bantuan subsidi upah (BSU) telah direalisasikan Kamis (27/8/2020).

“Tahap pertama disalurkan hari ini, dengan jumlah yang disalurkan ke 2,5 juta tenaga kerja. Hari ini secara simbolis akan ada 4 orang yang kami berikan, bersama-sama dengan arahan Presiden Jokowi akan melakukan video call,” jelasnya di Denpasar.

Lanjutnya, nomor rekening yang sudah terkumpul di Bali jumlahnya 258.818.

"Dari jumlah ini, kami filter tiga tahapan supaya tepat sasaran,” tegasnya.

Erick Thohir: Bila Uji Klinis Lancar, 15 Juta Orang Indonesia Dapat Vaksin Covid-19 pada Akhir 2020

KPU Jembrana Gelar Deklarasi Damai, Peserta Pemilu Diminta Tak Tebarkan Isu SARA dan Money Politics

Menparekraf: Pembukaan Kembali Bioskop Akan Berdampak Besar Terhadap Perkembangan Ekonomi Kreatif

Pertama, tenaga kerja dengan gaji di bawah Rp 5 juta.

Kemudian tahapan berikutnya, filter dilakukan validasi dengan perbankan, terkait valid atau tidaknya nomor rekening yang disetorkan. “

Sebab ada beberapa kasus, malah nomor rekening suami atau istrinya yang disetorkan,” jelasnya.

Validasi ini, tujuannya agar perbankan bisa mengecek dan BSU tepat sasaran. Sehingga keinginan pemerintah, memberikan BSU kepada orang yang berhak menerima.

“Validasi ketiga adalah filter ke nomor induk kependudukan (NIK). Jadi satu NIK, satu nomor kartu BPJamsostek, dan satu rekening itu yang kami rekomendasikan ke pemerintah pusat untuk diberikan BSU,” tegasnya.

Dana tahap pertama pun, kata dia, telah turun kemarin malam ke 2,5 juta pekerja.

Pekerja yang belum mendapatkan BSU, diharapkan bersabar karena semuanya sesuai tahapan.

 “Jadi kami mengimbau kepada seluruh perusahaan, dan badan usaha pemberi kerja agar proaktif memberikan nomor rekening,” sebutnya.

Sebab masih ada sekitar 63 ribu tenaga kerja yang belum diterima nomor rekeningnya.

Ia berharap, pemberi kerja proaktif memberikan nomor rekening dan menghubungi BPJamsostek di Bali. Sehingga prosesnya berjalan, dan penyaluran dana BSU bisa segera dieksekusi dengan baik.

Mengatasi Masalah Pori-pori Hingga Anti Aging, 4 Manfaat Gula untuk Perawatan Kulit Wajah

Ngotot Main Golf di Lapangan Lumintang Saat Petugas Bersih-bersih, Seorang Pria Didatangi Satpol PP

Ramalan Zodiak Cinta 28 Agustus 2020: Pisces Makin Lengket, Taurus Dilamar, Cancer Romantis

“Kami tunggu sampai akhir Agustus 2020,” imbuhnya.

 Penyebab data belum rampung, karena ada beberapa indikator.

Seperti ada beberapa perusahaan yang melaporkan upah pekerjanya di bawah Rp 5 juta, padahal yang diterima tenaga kerja di atas Rp 5 juta.

“Ini yang menyebabkan ada perusahaan gak mau ngasi nomor rekening,” katanya.

Ada pula kasus, perusahaan yang memang tidak mau memberikan nomor rekening karyawannya.

“Padahal kami sudah siapkan perbankan, untuk membantu membuka nomor rekening. Kalau misalnya karyawannya tidak ada nomor rekening. Tetapi proaktif dari pemberi kerja yang kami butuhkan,” tegasnya.

BPJamsostek telah bekerjasama dengan perbankan, seperti bank-bank Himbara dan BPD Bali. Khususnya dalam proses pembukaan rekening.

 “Harapan kami sesuai yang disampaikan Presiden Jokowi, bahwa BSU ini akan menggerakkan ekonomi rakyat. Jadi jangan ditabung uangnya, tapi harus dibelanjakan untuk memenuhi kebutuhan, dan belanja di UMKM sehingga roda ekonomi berjalan,” jelasnya.

Hal ini juga menjadi bukti, keuntungan ikut program BPJamsostek di saat sulit seperti ini.

“Jadi sekarang yang belum peserta BPJamsostek, kan berpikir bahwa enak menjadi peserta ada BSU ini,” ujarnya.

 Sehingga harapan ke depan, semua pekerja di Indonesia khususnya di Bali bisa mendaftar sebagai peserta BPJamsostek.

Data nomor rekening pekerja yang telah masuk secara nasional, sebanyak 13,8 juta. Kemudian yang telah tervalidasi sebanyak 10,7 juta.

Untuk Bali saja, kata dia, masih kurang 63 ribuan. Disebabkan ada perusahaan yang HRDnya berganti. Sehingga begitu dikonfirmasi HRD tersebut sudah tidak bekerja di perusahaan lagi.

Akhirnya BPJamsostek mencari tahu ke ownernya. Ia berharap semua pemberi kerja proaktif dan hal ini akan terus dievaluasi. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved