Zona Oranye, Tabanan Belum Terapkan Sekolah Tatap Muka, Disidik Rencana Beri Subsidi Pulsa 

Komisi IV DPRD Tabanan menggelar rapat koordinasi dengan Dinas Pendidikan serta Dinas Kesehatan terkait kesiapan dibukanya sekolah secara tatap muka

Tribun Bali/I Made Prasetia Aryawan
Suasana saat Komisi IV DPRD Tabanan menggelar rapat koordinasi dengan Dinas Pendidikan serta Dinas Kesehatan terkait kesiapan dibukanya sekolah secara tatap muka di Ruang Rapat Kantor DPRD Tabanan, Kamis (27/8/2020). 

"Jika kita berikan pulsa, sepertinya agak kurang maksimal karena subsidi pulsa yang kemudian menjadi kuota internet tersebut kemungkinan tak hanya digunakan untuk proses belajar melainkan hal lainnya mungkin seperti game. Nah sehingga, subsidi kuota yang memang khusus untuk proses belajar agar bisa dimaksimalkan," jelasnya.

Mantan Kabag Umum Setwan Tabanan ini melanjutkan, untuk proses pembelajaran kelompok kelas rendah masih dilakukan seperti sebelumnya.

Namun, ia mempertanyakan jaminaan kemanan dan kesehatan jika mengikuti usulan menggunakan tempat umum seperti balai Banjar atau balai subak.

Tenaga Kontrak Disdikpora Buleleng Dipastikan Meninggal dengan Hasil Swab Positif Covid-19

Bupati Eka Launching Adaptasi Kebiasaan Baru Menuju Tabanan Aman dan Produktif

Honda Ciptakan Mesin Hanya untuk Marc Marquez, ini Tanggapan The Baby Alien

Sebab, untuk proses steril dan kebersihannya harus ada yang menyediakan dan butuh biaya. Sehingga, salah satu rumah orang tua siswa menjadi tempat yang paling aman dan nyaman karena memang sebagai rumah tinggal yang dijaga kebersihannya.

"Jadi siapa yang menjamin keamanan jika ruang umum digunakan. Karena menurut kami, jika menggunakan salah satu rumah orang tua siswa adalah pilihan yang paling aman. Rumah warga tersebut lebih memberikan kenyamanan, kebersihan, dan kesehatan karena memang sudah dijaga oleh warga yang tinggal di rumah tersebut," tandasnya.

Kepala Dinas Kesehatan, dr Nyoman Suratmika mengatakan, hari ini ada tambahan 9 kasus dan 8 sembuh.

Selain itu, satu orang pasien terkonfirmasi positif kembali dinyatakan meninggal dunia.

Secara kumulatif, total pasien terkonfirmasi sebanyak 254 orang.

Ia juga menyerukan hal serupa agar tidak membuka sekolah terlalu awal atau lebih mempertimbangkan situasi dan kondisi (perkembangan kasus positif) agar nantinya tidak terjadi kluster baru.

"Yang penting tatap muka jangan dulu lah, karena saat ini kasusnya sedang meningkat. Yang ditakutkan adalah terjadinya kluster kluster baru nantinya ketika sekolah dibuka," kata Suratmika. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved