Kemegahan Setra Agung Desa Adat Kubu, Mencirikan Kewibaan Sang Raja, Telan Dana Rp 1,2 Miliar

Sesuai sejarah yang termuat dalam ilikita (monografi) desa, Setra Agung Desa Kubu merupakan paica (pemberian) Ida Murdaning Jagat atau Raja Bangli

Tribun Bali
RSIGANA - Suasana upacara Pemlaspasan dan Rsigana di Setra Agung Desa Kubu, Bangli. Kamis (27/8) siang 

Setra Agung Desa Pakraman Kubu, Kelurahan Kubu, Bangli, seolah menepis anggapan menyeramkan sebuah pemakaman.

Setra yang terletak di perbatasan Desa Kubu dan Desa Kayubihi itu justru merepresentasikan kesan megah dan indah sebuah peristirahatan terakhir.

Sejumlah krama dan prajuru Desa Adat Kubu tampak kusyuk mengikuti upacara Pemlaspasan dan Rsigana bangunan Setra Agung dan Pura Surya Prajapati, Kamis (27/8) siang.

Upacara ini dilakukan setelah pembangunan Setra Agung ini selesai, dengan menghabiskan dana Rp 1,2 miliar.

Tampak Setra Agung Desa Adat Kubu ini begitu megah dan mewah. Seluruh area setra disengker tembok beton dan di bagian depan dibangun candi bentar dan gapura yang besar.

Bagian dalam ditata dengan sedemikian rupa sehingga kelihatan indah.  Jauh dari kesan angker.

“Penataan ini melihat kembali sejarah, bahwa setra ini merupakan anugrah atau pemberian Raja Bangli. Karenanya kami menonjolkan kesan megah, keagungungan, untuk mencirikan kewibawaan sang raja,” kata Penyarikan Desa Adat Kubu, I Nengah Miasa, didampingi Bendesa Adat Kubu, I Nyoman Suandi, Kamis (27/8).

Sesuai sejarah yang termuat dalam ilikita (monografi) desa, Setra Agung Desa Kubu merupakan paica (pemberian) dari Ida Murdaning Jagat atau Raja Bangli kala itu.

Sejarah ini juga termuat dalam Prasasti Pura Kehen C atau sekitar awal abad X masehi.

“Selain Setra Agung, Pura Dalem di Kubu ini juga merupakan paica Ida Murdaning Jagat. Oleh karena itu Pura Dalem bernama Pura Dalem Agung Desa Adat Kubu,” ujar Miasa.

Dari paica Raja Bangli kala itu, wilayah yang merupakan bantas atau perbatasan antara Desa Kubu dan Desa Kayubihi oleh masyarakat dimanfaatkan sebagai setra.

Padahal lokasinya ada di bagian utara desa. Lazimnya, setra di Bali berada di bagian selatan desa.

Hal ini lantaran krama Desa Adat Kubu berhulu pada Bukit Bangli dan merupakan bagian gebog domas Pura Kehen, yang lokasinya berada di selatan desa.

Setra ini memiliki empat bagian. Di antaranya Setra Agung, Tunon, Setra Rare, serta Setra Ilang-ilangan.

Setra Agung digunakan untuk mengebumikan jenazah masyarakat Desa Adat Kubu (tidak berkasta). Sedangkan Tunon digunakan bagi masyarakat berkasta (triwangsa).

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved