Tren Sepatu Hi-Heels Telah "Punah" dari Muka Bumi, Apa Penyebabnya?

Sebagai penulis gaya hidup dan fesyen di laman USA Today, Carly Mallenbaum yang menetap di Los Angeles, amat akrab dengan hi-heels.

Kolase Grid.ID
Ilustrasi 

Merek-merek fesyen kelas atas termasuk Gucci, Roger Vivier, dan Louis Vuitton sudah berupaya di bawah tekanan untuk menarik hati pembeli.

Akhirnya, mereka pun masuk ke bisnis sneaker, sepatu flat, dan irisan yang memungkinkan dalam koleksi mereka.

"Stiletto agak ketinggalan zaman," kata Gabriella Santaniello, analis yang berfokus pada mode di perusahaan riset ritel A-Line Partners.

Gabriella Santaniello meramalkan, begitu orang mulai kembali bekerja dan mengikuti berbagai acara , mereka akan menanggalkan sepatu hak, dan hanya mengenakan sneaker untuk bergaya.

“Saya merasa, keadaannya tidak bisa kembali seperti semula,” kata Santaiello.

Mallenbaum pun berpendapat sama.

"Mengapa saya harus kembali mengenakan sesuatu yang menurut penelitian dan pengalaman membuat pergelangan kaki terkilir, merugikan kesehatan fisik saya?" kata dia.

Lagi pula, -tentu saja, sepatu hak tinggi tidak diperlukan untuk rapat melalui Zoom -juga tidak ada "pakaian kerja".

Ternyata kondisi ini memicu retailer terkenal macam Lord & Taylor, Ann Taylor, Loft, Neiman Marcus, Brooks Brothers, Men's Wearhouse, dan Jos. A. Bank memasuki ancaman kebangkrutan dalam beberapa minggu terakhir.

Setelah bertelanjang kaki untuk rapat online di rumah, mengenakan sepatu hak tinggi sekarang bagaikan mencoba kembali ke rumah orangtua, setelah terbiasa hidup bebas sendiri.

"Saya bahkan tidak berpikir akan merindukan keuletan ekstra yang harus saya berikan demi menambah tinggi beberapa centimeter di badan saya," ujar Mallenbaum.

Setelah 150 hari bebas riasan dan bergaya kasual, Mallenbaum mengaku sudah terbiasa dengan penampilan yang 'datar' dan wajah berbintik-bintik. 

"Ketika saya melihat diri saya di cermin sekarang, saya tidak secara otomatis melakukan perawatan kulit dan berdiri di atas jari kaki, seperti dulu. Hal ini terasa amat bagus."

"Saya juga sudah terbiasa dengan rasa kaus kaki berbulu memijat bagian bawah kaki saya," sambung Mallenbaum.

Namun, menurut Mallenbaum, masih ada orang lain yang kecintaannya pada sepatu hak tinggi belum memudar.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved