Tren Sepatu Hi-Heels Telah "Punah" dari Muka Bumi, Apa Penyebabnya?

Sebagai penulis gaya hidup dan fesyen di laman USA Today, Carly Mallenbaum yang menetap di Los Angeles, amat akrab dengan hi-heels.

Kolase Grid.ID
Ilustrasi 

Renée Fleming pun mengaku tidak berencana mengenakan hi-heels dalam waktu dekat. 

"Saya tidak berpikir akan memakai sepatu hak tinggi lagi," kata Renée Fleming kepada New York Times dalam sebuah wawancara baru-baru ini.

Lalu, apa yang Renée Fleming kenakan selama era virus corona? Tenryata, dia baru saja membeli selop.

Sementara, Mallenbaum mengaku "terjebak" dengan empat kategori alas kaki selama berbulan-bulan ini.

Ada sandal Velcro; dan kaus kaki berbulu halus, untuk dipakai saat berada di rumah sepanjang hari.

Lalu, sepatu kets yang dibeli Mallenbaum yang dibeli Mallenbaum pada bulan Maret lalu, untuk olahraga lari.

Terakhir, sepatu hiking yang dibeli Mallenbaum pada bulan Juni lalu, untuk perjalanan darat di areal taman nasional.

Ternyata, di AS, konsumen pengguna hi-heels pun mengikuti pola serupa.

Penyebab Subsidi Gaji Rp 600 Ribu Belum Masuk Rekening, Apa Saja?

Meski Kalah dari Janda, Swastika FC Juara Trofeo DanBam

Ramalan Zodiak Cinta Besok 28 Agustus 2020, Libra Berselisih, Sagitarius Jangan Hanya Diam

Penjualan sandal melonjak

Menurut analis alas kaki dan aksesori NPD Group, Beth Goldstein, penjualan sandal melonjak dua kali lipat, di mana merek Crocs -khususnya, ternyata masih tetap populer.

Sementara, penjualan sepatu anjlok 70 persen pada periode Maret-Mei 2020, dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2019 -ketika kategori tersebut sudah turun 12 persen.

"Saya minta maaf untuk memberi tahu ini, sepertinya sepatu hak tinggi tidak memiliki kaki di zaman virus corona. Dan bahkan mungkin akan berlanjut lebih dari itu," kata Mallenbaum.

"Saya tak berpikir lagi untuk memakai sepatu hak tinggi, setelah kapalan hilang -dan juga kesabaran, yang membuat rasa sakit memakai hi-heels dapat ditoleransi, membuat betis berkedut, ya stiletto pelan-pelan kehilangan 'peran'-nya," ucap Mallenbaum.

Faktanya, kata Goldstein, bisnis sepatu hak tinggi berjuang untuk bertahan selama beberapa tahun terakhir.

Kondisi itu terjadi karena telah lama kantor pun cenderung tidak terlalu "bergaya" dengan pilihan tersebut, sementara konsumen kian terbiasa dengan kasualisasi. 

Tak Pakai Masker Keluar Rumah Didenda Rp 100 Ribu, Begini Cara Pengenaan dan Alur Uangnya

Tolak Eksekusi Lahan Sengketa, Warga Pakudui Gianyar Mengadu ke DPRD Bali

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved