Termasuk Stres, 9 Penyebab Darah Tinggi yang Harus Diwaspadai

Berikut ini adalah penjelasan mengenai ragam penyebab darah tinggi yang harus diwaspadai tersebut:

Kompas.com
Ilustrasi 

Kadang-kadang tumor jinak adrenalin (phaeochromocytoma) juga dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah akibat dari kelebihan noradrenalin dalam darah.

Gejala serangan berupa banyak keringat, palpitasi, dan sakit kepala hebat, tetapi keadaan ini sangat jarang terjadi. Diagnosis dapat ditegakkan dengan tes darah dan urine yang sederhana.

Selain itu, pembesaran kelenjar adrenal juga dapat terlihat pada pemeriksaan sidik tubuh (body scan).

Hipertensi yang disebabkan oleh noradrenalin dapat dikendalikan dengan konsumsi obat-obatan, tetapi untuk kesembuhannya, diperlukan tindakan bedah.

4. Sindrom cushing dan aldosteronisme

Sindrom ini adalah suatu keadaan yang sangat jarang terjadi.

Sindrom cushing dapat muncul sebagai akibat adanya tumor atau pertumbuhan yang berlebihan dari lapisan luar kelenjar adrenal.

Pada keadaan ini, tubuh akan menghasilkan hormon stres lain, yakni kortisol, termasuk aldosterone hormon yang dapat mengakibatkan ginjal menahan garam atau sodium dan melepas kalium.

Terlalu banyak kortisol (hormon stres) dapat memicu suatu kondisi yang dikenal sebagai sindrom cushing.

Sementara, sindrom cushing dapat mengakibatkan pertambahan berat badan yang sangat cepat, tekanan darah tinggi, dan kadang-kadang memicu penyakit diabetes mellitus (DM).

Bentuk sindrom yang sering ditemukan adalah akibat tumor jinak kelenjar hipofise di dasar otak yang merangsang kelenjar adrenal untuk menghasilkan kortisol.

Pengobatan sindrom cushing biasanya dengan pembedahan. Hasil pengobatannya cukup efektif.

Selain dindroma cushing, produksi aldosterone (hormon yang mengakibatkan ginjal menahan garam dan melepas kalsium) yang berlebih, dapat jadi penyebab hipertensi dengan kalium yang rendah dalam darah.

Padahal, kadar kalium yang rendah dapat menimbulkan kelemahan otot dan hilangnya kemampuan memetakan urine.

Diagnosis ditegakkan dengan tes darah dan kelenjar adrenal yang abnormal diangkat melalui tindakan bedah. 

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved