Rambut Rontok karena Stres, Bagaimana Mengatasinya?
Tekanan atau stres yang ditimbulkan bisa meningkatkan risiko kerontokan rambut.
Peningkatan stres di tengah pandemi
Beberapa gejala infeksi Covid-19, seperti flu, radang tengrokan, atau demam,juga bisa memicu kerontokan rambut.
Namun, situasi pandemi ini bisa memicu stres pada siapa saja, tak hanya orang yang dinyatakan positif terinfeksi saja.
"Ada banyak tekanan yang terjadi di situasi pandemi ini, yang bisa berpengaruh pada fisik dan emosional," ucap Khetarpal.
Segala bentuk tekanan yang dialami oleh fisik dan emosional ini bisa berkontribusi pada kerontokan rambut.
Cara terbaik untuk mengatasi kerontokan rambut karena stres adalah dengan mengelola tingkat stres.
Selain itu, kita juga bisa mengatasinya dengan rutin berolahraga dan mengonsumsi makanan kaya protein.
Jika kerontokan yang terjadi benar-benar parah, kita bisa meminta bantuan dokter.
Biasanya, dokter memulai pengobatan dengan memastikan bahwa pasien tidak kekurangan nutrisi atau vitamin apapun.
Dokter juga bisa memberikan obat minoxidil yang dioleskan langsung ke kulit kepala untuk menumbuhkan kembali rambut kita.
Selain itu, dokter juga bisa memberikan suplemen vitamin untuk meningkatkan kadar nutrisi yang mendorong pertumbuhan rambut. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Stres Bisa Memicu Rambut Rontok, Begini Cara Mengatasinya"