Human Interest

Anak Berusia 9 Tahun di Desa Pesinggahan Alami Hidrocefalus, Seumur Hidup Terpasang Selang di Kepala

I Ketut Sutarjana (37) memangku putra keduanya, Made Joni Artana (9) ketika ditemui di rumahnya yang sederhana di Dusun Kanginan, Desa Pesinggahan,

Tribun Bali/Eka Mita Suputra
Ketua DPRD Klungkung AA Gde Anom, ketika menengok kondisi Made Joni Artana (9) yang mengalami Hidrocefalus di Dusun Kanginan, Desa Pesinggahan, Senin (28/8/2020). 

TRIBUN-BALI.COM, KLUNGKUNG - I Ketut Sutarjana (37) memangku putra keduanya, Made Joni Artana (9) ketika ditemui di rumahnya yang sederhana di Dusun Kanginan, Desa Pesinggahan, Dawan, Klungkung, Senin (31/8/2020).

Tidak seperti anak seusianya, Made Joni Artana tidak bisa berjalan dan bahkan berdiri pun tak sanggup.

Kepalanya tampak lebih besar dari anak-anak normal, karena mengalami hidrosefalus sejak masih bayi.

Made Joni Artana merupakan anak kedua dari pasangan I Ketut Sutarjana dan Ni Kadek Devi Sulistina (28).

Ketika ditemui dirumahnya, Made Joni tampak ceria.

Sesekali ia tersenyum, meskipun diusianya yang 9 tahun ia tidak bisa mengucapkan kata apapun.

Ayahnya yang sehari-hari bekerja sebagai tukang parkir, dengan berbesar hati sesekali menghibur putranya itu hingga membuatnya tersenyum.

" Ibunya (Kadek Devi) sedang jualan ikan. Kalau saya kerja, dan ibunya berjualan biasanya kakek dan neneknya yang mengasuh," ungkap Ketut Sutarjana.

Cobaan yang dialami keluarga itu, berawal ketika Made Joni Artana masih berusia 42 hari.

Sebelumnya Made Joni terlahir normal seperti anak-anak pada umumnya namun saat usianya 42 hari, kedua kaki Made Joni mulai membengkak.

Sempat Jadi Polemik, Harga Rapid Test di Ranperda Retribusi Jasa Umum Direvisi Jadi Rp 150 Ribu  

Pendaftaran Program Kartu Pra Kerja Gelombang 7 Dibuka Pekan Ini, Berikut Persyaratannya

Terhenti Akibat Pandemi, Pacheco Tak Sabar Hadapi Liga I Indonesia 2020

" Karena kedua kakinya membengkak, lalu kami periksa ke rumah sakit. Kata dokter, pembuluh darah anak saya pecah. Selain itu saat rontgen, diketahui anak saya ada mengalami hidrosefalus karena ada cairan di otak," jelasnya.

Kondisi itu, membuat Made Joni harus menjalani operasi, untuk memengeluarkan cairan pada otaknya.

Bahkan Made Joni yang masih bayi, harus dipasangi selang kecil (ventriculoperitoneal shunt) pada otak hingga perutnya.

Sempat juga sebelumnya dirawat selama dua hari di RSUD Klungkung, namun tiba-tiba mulut Made Joni berbusa dan harus mendapatkan perawatan intensif.

" Selang itu dipasang seumur hidup, untuk mengeluarkan cairan di otak anak saya. Hingga saat ini pun masih terpasang selang itu di dalam tubuh anak saya," ungkapnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved