Corona di Bali

BREAKING NEWS: Sejumlah Peserta Ditemukan Reaktif saat di-Rapid Test pada SKB CPNS Hari Pertama

Berdasarkan data tersebut, pada sesi pertama SKB ditemukan satu orang reaktif dan mengikuti tes di ruangan khusus.

Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/I Wayan Sui Suadnyana  
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Bali I Ketut Lihadnyana 

Laporan Jurnalis Tribun Bali, I Wayan Sui Suadnyana

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pelaksanaan Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2019 telah dimulai, Selasa (1/9/2020) di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Bali.

Dalam pelaksanaan SKB hari pertama ini, sejumlah peserta ditemukan reaktif berdasarkan rapid test.

Hal itu sesuai data yang diterima Tribun Bali dari Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Bali.

Berdasarkan data tersebut, pada sesi pertama SKB ditemukan satu orang reaktif dan mengikuti tes di ruangan khusus.

Lawan PDIP, AHY Serahkan Rekomendasi Demokrat ke Pasangan AMERTA di Pilkada Denpasar

Rekomendasi Terlanjur Turun, Gerindra Beri Sinyal Siap Usung Kotak Kosong di Pilkada Badung 2020

Sempat Melawan Petugas, Akhirnya Satpol PP dan Polres Karangasem Berhasil Amankan Seorang ODGJ

Pada sesi kedua ditemukan lagi tiga orang peserta yang reaktif.

Dari tiga orang itu, dua orang di antaranya menjalani tes di ruang khusus.

Sementara satu orang lagi ditunda pelaksanaan SKB-nya karena dalam kondisi hamil tua.

Penundaan tes kepada yang bersangkutan sesuai dengan rekomendasi dari tim kesehatan.

Kemudian di sesi ketiga juga ditemukan sebanyak tiga orang yang reaktif dan diizinkan mengikuti tes di ruang khusus. Sementara satu orang lagi ditunda SKB-nya karena positif Covid-19.

Kepala BKD Provinsi Bali, I Ketut Lihadnyana mengatakan, secara keseluruhan pelaksanaan SKB hari pertama berjalan lancar.

"Tapi tetap protokol kesehatan itu harus dijalankan secara ketat," kata Lihadnyana saat dihubungi Tribun Bali melalui sambungan telepon dari Denpasar, Selasa (1/9/2020) malam.

Menurutnya, bagi peserta yang kedapatan reaktif langsung meminta rekomendasi dari tim kesehatan yang telah disediakan di lokasi SKB.

 Jika diizinkan mengikuti SKB maka sudah disediakan ruang khusus.

Sementara apabila peserta tidak diperkenankan mengikuti SKB oleh tim kesehatan, maka pelaksanaan SKB-nya ditunda.

Polisi Ungkap Hasil Autopsi Kematian Tri Nugraha: Luka Tembak di Dada Kiri & Peluru Tembus Jantung

Pelaku Pariwisata Datangi Bupati Bangli, Mulai Besok Masuk Kintamani Gratis

Ini 11 Tips Mengatur Keuangan Bagi Perempuan Agar Mapan hingga Hari Tua

Lihadnyana menegaskan, panitia pelaksana tidak berhak menggugurkan peserta yang ditemukan reaktif.

Di sisi lain, Lihadnyana terus mengimbau kepada masyarakat jangan sampai menjadi korban apabila ada orang yang menjanjikan kelulusan tes CPNS.

 "Jangan percaya kalau ada pihak tertentu atau oknum tertentu yang bisa katanya membantu. Itu tidak bisa," jelasnya.

Baginya, hal itu tidak bisa dilakukan oleh siapapun karena pada hari itu juga hasil tes langsung diketahui oleh peserta SKB.

"Ini perlu saya tekankan. Setiap saat saya harus bicara begini karena saya tidak mau masyarakat seperti dulu menjadi korban dari oknum yang tidak bertanggung," kata dia.

Lihadnyana menegaskan bahwa pihaknya menjalankan SKB CPNS ini secara transparan.

"Kita ini sudah sangat transparan sekali. Buktinya sudah tidak ada lagi yang nyari-nyari panitia. Di BKD pun enggak ada. Sebenernya itu yang kita harapkan," kata dia.

Mantan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Bali itu mengatakan, hal itu bisa terjadi karena pihaknya telah membangun sistem sedemikian rupa dan kini telah dipercaya oleh masyarakat.

Oleh karena itu pihaknya kini terus berupaya untuk menjaga kepercayaan masyarakat tersebut sehingga segala sesuatunya terus dilakukan secara transparan.

Untuk diketahui, peserta SKB CPNS berjumlah 1.503 orang.

Panitia pelaksana SKB CPNS melaksanakan SKB dengan tiga sesi dalam satu hari.

 Dalam satu sesi diikuti oleh 147 peserta yang terbagi menjadi dua ruangan.

Peserta dibagi dalam dua ruangan sebagai upaya untuk menjalankan sistem jaga jarak (physical distancing).

Data dari BKD Bali:

Peserta SKB

Sesi I

Jumlah peserta : 147

Hadir : 146 ( 1 reaktif, tes di ruang khusus)

Tidak hadir : 1 (tanpa keterangan)

Sesi II

Jumlah peserta : 147

Hadir : 146 ( 3 reaktif, tes di ruang khusus)

Ditunda : 1 orang (hamil tua, rekomendasi dari tim kesehatan)

Sesi III

Jumlah peserta : 147

Hadir : 146 ( 3 reaktif, tes di ruang khusus)

Ditunda: 1 (positif Covid-19 )

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved