Corona di Bali
Kasus Positif Covid-19 Bertambah 41 Orang di Buleleng, Satu Anggota Dewan Terpapar
Kasus konfirmasi Covid-19 di Buleleng, Bali pada Selasa (1/9/2020) meledak.Sebanyak 41 warga Buleleng dinyatakan positif terpapar virus
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Mereka tersebar dibeberapa rumah sakit. Dengan rincian 18 orang dirawat di RSUD Buleleng.
Satu orang dirawat RS Pratama Giri Emas. Satu orang dirawat di RS KDH BROS. Satu orang dirawat di RS Shanti Graha Seririt. Dan 34 orang lainnya cukup menjalani isolasi mandiri di rumah.
Sekda Buleleng yang juga sebagai Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Buleleng, membenarkan bahwa ada salah satu anggota DPRD Buleleng yang dinyatakan positif Covid-19.
Hal ini lah yang juga menjadi alasan Bupati Buleleng terpaksa mengikuti rapat
paripurna penyampaian jawaban Bupati atas pandangan umum fraksi-fraksi DPRD Buleleng terhadap Ranperda tentang perubahan APBD tahun anggaran 2020, yang dilaksanakan pada Selasa (1/9/2020) secara daring.
Rapat yang dilaksanakan di ruang sidang DPRD Buleleng itu hanya dihadiri oleh Ketua DPRD Buleleng, Gede Supriatna, dan didampingi dua wakilnya, yakni Gede Suradnyana dan Made Putri Naremi.
Sementara para anggota lainnya, termasuk Bupati hanya mengikuti secara daring.
Dengan adanya kasus ini, Suyasa pun mengimbau kepada seluruh perkantoran yang ada di Buleleng untuk semakin waspada, dan ketat menerapkan protokol kesehatan.
"Semua kantor dalam posisi harus waspada. Orang-orang yang sempat melakukan kontak erat dengan kasus konfirmasi pasti kami tracing, dan yang kontak erat sudah ditugaskan untuk Bekerja Dari Rumah (BDR)," terang Suyasa.
Mantan Pasien Covid-19 Meninggal
Disisi lain, Sekda Buleleng, Gede Suyasa menyebut, pada Selasa (1/9/2020) pagi, ada satu mantan pasien Covid-19 asal Kecamatan Seririt, yang meninggal dunia di rumahnya.
Pasien tersebut mulanya sempat diisolasi di RSUD Buleleng, sejak Sabtu (22/8/2020).
Selain hasil swab testnya positif, pasien berusa 80 tahun itu juga memiliki penyakit penyerta berupa pneumoni, demam, batuk, hipertensi dan jantung.
Pasien berjenis kelamin laki-laki itu diisolasi selama delapan hari, dan telah dinyatakan sembuh pada Minggu (30/8/2020).
Meski telah diperbolehkan pulang, tim medis tetap meminta kepada pasien tersebut agar menjalani isolasi mandiri lagi di rumah selama 14 hari.
Namun, dalam status menjalani isolasi mandiri, pasien tersebut meninggal dunia pada Selasa (1/9/2020).