Miliki Gejala yang Mirip, 5 Penyakit Berbahaya Ini Sering Dianggap sebagai Masuk Angin
Istilah masuk angin sering digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk menggambarkan rasa tidak enak badan tanpa penyebab yang jelas.
Untuk memastikan penyebab sakit punggung yang terjadi, Anda bisa mengidentifikasi gejala lain yang muncul.
Misalnya, penderita rematik biasanya tak hanya akan merasakan nyeri di punggung, tapi juga di bagian sendi lainnya, seperti pergelangan tangan, pinggang, kaki.
• Penangguhan Penahanan Jerinx Ditolak, Kuasa Hukum Bandingkan Kasus Tjoko Tjandra dan Tri Nugraha
• Arti Mimpi Kupu-kupu, Simbol Kelahiran Kembali dan Perubahan Dalam Hidup
• Tidak Perlu Dicuci, Tips Mengatasi Ketombe dengan Segera
Sementara, penderita batu ginjal cenderung mengalami nyeri yang menjalar dari punggung bagian samping sampai ke pangkal paha.
Selain itu, Anda tentu bisa juga segera mendatangi dokter untuk memastikan penyebab kondisi medis yang dianggap sebagai masuk angin.
Gangguan pencernaan dapat menimbulkan beberapa gejala, seperti mual, muntah, perut kembung, diare, sembelit, dan sensasi perih atau nyeri ulu hati.
Gejala-gejala tersebut, khususnya mual dan perut kembung juga sering dikatakan sebagai masuk angin.
Penyebab gangguan pencernaan bermacam-macam, antara lain keracunan makanan, infeksi virus maupun bakteri, alergi atau intoleransi makanan, dan stres.
4. Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA)
ISPA adalah penyakit yang cukup sering menyerang masyarakat Indonesia dengan gejala demam, pilek, dan batuk. Penyebab ISPA bisa karena infeksi virus atau bakteri.
Sebagian besar ISPA memiliki gejala yang ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya.
Tapi, apabila tidak segera ditangani dan infeksi sudah menyerang saluran pernapasan bawah, mulai dari trakea dan saluran udara dalam paru-paru, gejalanya akan lebih berat dan bisa menimbulkan komplikasi yang berbahaya.
Komplikasi yang sering terjadi akibat ISPA adalah gagal napas akibat paru-paru berhenti berfungsi, peningkatan kadar karbon dioksida dalam darah, serta gagal jantung.
Oleh sebab itu, penting untuk memastikan penyebab masuk angin yang dialami.
5. Demam berdarah dengue (DBD)
DBD maupun malaria juga termasuk penyakit infeksi yang sering terjadi di negara tropis, seperti Indonesia.
Keduanya sama-sama ditularkan lewat gigitan nyamuk.
Sayangnya, DBD dan malaria rentan dianggap pula sebagai masuk angin sehingga penanganannya bisa jadi terlambat.
DBD dan malaria antara lain bisa menyebabkan gejala demam, nyeri sendi, pegal-pegal, menggigil, dan lemas yang juga dicirikan sebagai gejala masuk angin.
Padahal, tidak ditangani secara tepat, penyakit ini dapat menimbulkan komplikasi serius hingga kematian. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Penyakit yang Sering Dianggap Masuk Angin Padahal Bisa Berbahaya"