Puluhan Pamedek Terjebak Hujan Deras di Gunung Batukau, Sempat Ada yang Keram Hingga Kelelahan

Rombongan warga dari Denpasar dan Tabanan berjumlah 61 orang yang tangkul ke Pura Puncak Kedaton, Gunung Batukau, Kecamatan Penebel, Tabanan sempat

Istimewa
Sejumlah pamedek baru saja tiba di areal Pura Luhur Taksu Agung setelah sempat terjebak di tengah hutan, Kamis (3/9/2020). 

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Rombongan warga dari Denpasar dan Tabanan berjumlah 61 orang yang tangkul ke Pura Puncak Kedaton, Gunung Batukau, Kecamatan Penebel, Tabanan sempat tak bisa turun, Rabu (2/9/2020) malam.

Sebab, dalam perjalanan turun gunung tersebut sejumlah warga terpaksa berada di tengah hutan karena ada yang kelelahan, keram, karena disebabkan oleh cuaca hujan deras.

Menurut penuturan dari Perbekel Jatiluwih, I Nengah Kartika, rombongan dari Denpasar dan Tabanan yang berjumlah 61 orang tersebut awalnya tangkil sembahyang ke Pura Pucak Kedaton, Gunung Batukau, Tabanan melewati Pura Luhur Petali di Desa Jatiluwih.

Mereka berangkat untuk mendaki Rabu (2/9/2020) sekitar pukul 06.30 Wita. Rombongan tersebut merupakan warga dari Gria di Denpasar dan Puri Kediri, Tabanan.

Namun, sebelum mendaki para pamedek justru tak melapor.

Donny Van de Beek Ngaku Terinspirasi 2 Legenda Manchester United ini

320 Pelamar RS Nyitdah Gugur, Tenaga Elektromedik Tidak Penuhi Kuota

121 KK Tak Miliki Bukti Kepemilikan Tanah Sah, ITDC dan Pemkab Lombok Tengah Siapkan Lahan Relokasi

Setelah melakukan persembahyangan di puncak, kata dia, rombongan tersebut kemudian turun mulai sekitar pukul 15.30 Wita.

Namun dalam perjalanan turun gunung tersebut sejumlah pamedek tersebut justru sempat terjebak dengan cuaca buruk yakni hujan deras.

Selain hujan deras, para pemedek juga banyak yang merasa kelelahan bahkan sampai ada yang keram.

"Awalnya mereka berangkat pagi-pagi dan turunnya sore hari. Namun para pemedek ini sempat terjebak karena hujan deras sehingga ada yang kemarin sampai di bawah duluan dan ada yang tadi pagi baru sampai bawah," jelas Kartika saat dihubungi, Kamis (3/9/2020).

Kartika melanjutkan, awalnya mereka berangkat tak melapor ke pihak desa namun dalam perjalanan sudah mengajak pemandu sebanyak 3 orang lokal.

Kontrak Valentino Rossi di Tim Petronas Yamaha SRT Hanya Setahun

Promo Alfamart Kamis 3 September 2020, Promo Mingguan, Super Hemat hingga Promo Camilan

Ramalan Zodiak Besok 4 September 2020, Semangat Virgo Jadi Daya Tarik Taurus Berani Tetapkan Pilihan

Ketika mengalami terjebak di tengah hutan, lalu meminta bantuan 4 orang yang datang pagi hari untuk membantu.

Sehingga total ada 7 orang pemandu yang membantu.

"Jadi proses turunnya itu dibantu seperti misalnya pamedek dipapah oleh pemandu bahkan ada juga yang digendong oleh pemandu atau relawan kami," tuturnya.

Dia menegaskan, para pamedek tersebut bukan tersesat melainkan sempat terjebak di hutan karena kemalaman dan kelelahan disertai hujan deras.

"Jadi bukan tersesat, melainkan kemalamam dan kelelahan. Yang sudah berhasil lolos turun tadi malam sampai jam 05.00 Wita tadi sebanyak 46 orang, sisanya tadi sekitar pukul 10.00 pagi baru tembus ke bawah. Hingga akhirnya seluruh pendaki yang berjumlah 61 tersebut sudah lengkap turun sekitar pukul 10.00 Wita," terangnya.

Sesampainya di bawah, semua sanak keluarga dari para pamedek ini juga sudah menyiapkan perbekalan.

"Astungkara semua sudah selamat meskipun kemarin sempat diguyur hujan deras, kelelahan, dan ada juga yang sempat keram," ucapnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved