Bantu Para Petani, Bunga Kasna di Lereng Gunung Agung Karangasem Ingin Dijadikan Ikon Bali

Laporan Jurnalis Tribun Bali, I Wayan Sui Suadnyana

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Di tengah pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), keberadaan pariwisata Bali benar-benar terpuruk.

Melihat situasi tersebut, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Deskranasda) Provinsi Bali berinisiatif untuk kembali mengangkat kerajinan dan usaha mikro kecil menengah (UMKM) sebagai salah satu tulang punggung perekonomian.

"Salah satunya adalah para petani bunga kasna di lereng Gunung Agung. Saya ingin ke depannya kita kembangkan bunga kasna menjadi salah satu ikon Bali, bahkan diangkat menjadi kerajinan," kata Ketua Dekranasda Provinsi Bali, Putri Suastini Koster.

Hal ini ia sampaikan saat bertemu Kepala Divisi Tim Pengembangan Ekonomi Bank Indonesia Perwakilan Bali, Donny Heatubun saat meninjau pelaksanaan Pasar Gotong Royong di Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Jumat (4/9/2020).

Selama ini bunga kasna yang masih serumpun dengan bunga edelweiss tersebut biasanya digunakan untuk sarana upacara Hari Raya Galungan.

• Hari Pelanggan, PLN Beri Keringanan Biaya Penyambungan Tambah Daya Sebesar 75 Persen Bagi UMKM/IKM

• Antoine Griezmann Ingin Messi Tetap di Barcelona

• Xiaomi Redmi 9C Bakal Meluncur di Indonesia 9 September 2020

“Jika kita lihat kegunaan awalnya sebagai sarana upacara untuk Hari Raya Galungan saja, maka otomatis produksinya hanya enam bulan sekali. Itu tentu saja tidak baik bagi perekonomian warga di sana. Maka kita perlu jaga produksinya agar tetap kontinyu," ucapnya.

Maka dari itu, Putri Koster berharap Bank Indonesia Perwakilan Bali bisa ikut membantu para petani di sana sekaligus memberikan pembinaan.

Dirinya juga berharap para petani di lereng selatan Gunung Agung bisa membentuk koperasi, sehingga hasil panen bunga kasna para petani bisa ditampung di koperasi serta menjaga harga tetap wajar.

“Jika semua bisa terwujud, saya yakin para petani bisa sejahtera. Selain mengangkat kesejahteraan masyarakat petani di Desa Temukus lereng Gunung Agung, juga bisa membuat kerajinan dari bahan bunga kasna dengan ciri khas Bali, kemudian bisa dipasarkan hingga ke kancah internasional,” ujarnya.

• Meski Taiwan Mundur dari Piala Thomas 2020, Chou Tien Chen Tetap Tak Kehilangan Semangat Kompetisi

• Agar Diet Berhasil, Berapa Asupan Kalori Per Hari yang Harus Dipenuhi?

• Mantan Gelandang Barcelona Sebut Luis Suarez Bisa Jadi Tambahan Lini Depan Juventus

Sementara itu, Kepala Divisi Tim Pengembangan Ekonomi Bank Indonesia Perwakilan Bali, Donny Heatubun mengapresiasi inisiatif Putri Koster untuk mengangkat kembali budidaya bunga kasna.

Untuk itu, ia berjanji akan ikut memfasilitasi dengan mempromosikan bung kasna tersebut ke lingkungan masyarakat luas.

"Selama ini warga kan tahunya bunga kasna dijual pas Hari Raya Galungan, kita bisa bikin semacam pasar serta menjualnya secara berkesinambungan agar masyarakat lebih mengenal bunga tersebut," ucapnya.

Pada kesempatan tersebut Donny juga mengapresiasi pelaksanaan Pasar Gotong Royong yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali.

• Satu Tugas Donny van de Beek di Man United, Bisa Bikin Lawan Kelimpungan

• Sambut Dies Natalis ke-58, Unud Bagikan Ribuan Hand Sanitizer untuk Masyarakat

Pasar Gotong Royong yang bertujuan untuk mengakat perekonomian petani lokal telah ditiru oleh Bank Indonesia.

Ke depan, ia berharap Bank Indonesia dan Pemprov Bali bisa terus berkolaborasi untuk menjaga ketahanan pangan serta perekonomian di Bali. (*)