Hati-hati Jika Si Kecil Alami Diare, Bisa Jadi Infeksi Rotavirus, Ini Gejalanya
Penularan Rotavirus melalui jalur fecal-oral, atau dari feses penderita yang tidak sengaja masuk ke mulut orang yang sehat.
Penulis: Noviana Windri | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Laporan Wartawan Tribun Bali, Noviana Windri Rahmawati
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Ayah Bunda, terutama yang baru pertama kali menjadi orangtua, apakah pernah mendengar tentang Rotavirus?
Jika ya, apa saja yang Ayah dan Bunda ketahui tentang Rotavirus?
Sebagian besar orangtua mungkin akan menjawab diare, karena gejala ini merupakan gejala yang paling umum dialami si kecil yang terinfeksi Rotavirus.
Namun, implikasi infeksi Rotavirus tidak hanya sekadar diare saja, lho.
• Jadwal Live Pertandingan Timnas U-19 Indonesia dan Persib Bandung Hari Ini
• Tolak Sidang Online, Gendo Minta Hadirkan Jerinx di Depan Persidangan
• Rugikan Negara Rp.14 Miliar, DPO Kasus Pajak Ini di Tangkap Tim Resmob Polda Bali
Yuk, simak klarifikasi di bawah agar Ayah dan Bunda dapat memahami lebih jauh mengenai Rotavirus yang dapat membahayakan si kecil.
Dikutip dari siaran pers GlaxoSmithKline Pharmaceuticals yang diterima Tribun Bali, Kamis (4/9/2020) dijelaskan, bahwa Rotavirus adalah virus yang sangat menular yang menyebabkan diare.
Ini adalah penyebab paling umum diare pada bayi dan anak-anak di seluruh dunia, yang mengakibatkan lebih dari 215.000 kematian setiap tahunnya.
Penjelasan sederhananya, Rotavirus adalah virusnya, sedangkan diare adalah gejala yang disebabkan oleh virus ini.
Penularan Rotavirus melalui jalur fecal-oral, atau dari feses penderita yang tidak sengaja masuk ke mulut orang yang sehat.
Penularan Rotavirus sangat mudah dan seringnya terjadi tanpa Ayah dan Bunda sadari, misalnya melalui kontaminasi air, makanan, minuman, dan benda-benda yang terkontaminasi di sekitar orangtua dan si kecil.
95% anak di seluruh dunia biasanya telah terinfeksi Rotavirus ketika mereka mencapai usia 5 tahun dan sebagian besar infeksi pertama terjadi sebelum si kecil berusia 1 tahun.
Infeksi rotavirus biasanya dimulai dalam dua hari setelah terpapar virus.
Gejala awal dari infeksi Rotavirus adalah demam (40⁰C atau lebih tinggi) dan muntah, diikuti oleh diare cair selama tiga hingga delapan hari.
Selain demam, diare cair dan muntah, gejala-gejala infeksi Rotavirus lainnya dapat berupa lesu, rewel, badannya terasa nyeri serta tanda-tanda dehidrasi (mulut kering, frekuensi buang air kecilnya sedikit atau tidak ada sama sekali, menangis tanpa air mata).