2 Tahun Kepemimpinan Koster-Ace, Sebut Pembangunan Ini sebagai Kebangkitan & Kejayaan Peradaban Bali
Gubernur Bali Wayan Koster dan Wakil Gubernur Bali Tjok Oka Artha Ardana Sukawati menyampaikan pencapaian kinerja kepemimpinan mereka
Penulis: Putu Supartika | Editor: Ady Sucipto
Selama dua tahun ini, lanjut Koster, produksi dan omset busana adat Bali meningkat sebagai dampak penerapan Pergub Bali Nomor 79 tahun 2018 tentang penggunaan busana adat Bali.
Sampah plastik berkurang sebanyak 90 persen di pasar modern, hotel, dan restoran. Sementara di pasar tradisional berkurang sebesar 35 persen.
Menurutnya, hal ini adalah imbas penerapan Pergub Nomor 97 tahun 2018 tentang pembatasan penggunaan sampah plastik sekali pakai.
“Keberpihakan nyata pada kearifan lokal terlihat dengan menggeliatnya usaha destilasi arak Bali dengan dikeluarkannya Pergub Nomor 1 Tahun 2020 tentang tata kelola minuman fermentasi dan destilasi khas Bali. Ini kado istimewa kami kepada petani arak Bali,” kata Koster.
Bangun Infrastruktur
Gubernur Koster memaparkan pembangunan di bidang infrastruktur antara lain shortcut (jalan pintas) Mengwitani-Singaraja sudah selesai untuk titik 3, 4, 5, dan 6.
Selanjutnya akan dibangun shortcut di titik 7, 8, 9, dan 10.
Untuk pembebasan lahan pihaknya menggunaan dana APBD Semesta Berencana sebesar Rp 193.5 miliar.
Pembangunan shortcut menggunakan APBN dari Kementerian PUPR senilai Rp 968 miliar.
“Untuk pembangunan titik 7 dan 8 anggarannya sudah ada, namun karena Covid-19 diundur. Tendernya tahun ini, dan awal tahun 2021 dikerjakan lagi,” kata Koster.
Pemerintah juga mulai membangun pelabuhan segi tiga Sanur-Nusa Penida-Nusa Ceningan yang ditargetkan rampung tahun 2021.
Sumber dana APBN Kementerian Perhubungan dengan pagu Rp 450 miliar.
Ditargetkan pelabuhan ini selesai Juni 2021 dan diresmikan Menhub pada Agustus 2021.
Pemerintahan Koster-Cok Ace juga melakukan penataan dan perlindungan kawasan Pura Besakih. Membangun gedung parkir serta penataan bencingah.
Dana Rp 900 miliar bersumber dari APBD Semesta Berencana sebesar Rp 400 miliar dan APBN Kementerian PUPR Rp 500 miliar.