Objek Wisata Twinhill Stone Garden di Bangli Sudah Mulai Dibuka Kembali
pembukaan kembali Twinhill Stone Garden dilakukan secara bertahap mengingat masih dalam situasi pandemi Virus Corona.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, BANGLI – Sejumlah objek wisata di Kabupaten Bangli telah mulai kembali beroperasi. Salah satunya Twinhill Stone Garden.
Objek wisata yang terletak di pintu masuk Gianyar-Bangli ini telah buka sejak akhir Agustus lalu.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Pokdarwis Guliang Kawan, Bangli, Sang Ketut Debi Ariawan, Senin (7/9/2020).
Kata dia, pembukaan kembali Twinhill Stone Garden dilakukan secara bertahap mengingat masih dalam situasi pandemi Virus Corona.
• Sejumlah Sekolah di Tabanan Sudah Selesai Input Data, Siswa Bakal Dapat Kuota 35 GB dan Guru 42 GB
• Bawa Narkoba, Seorang WNA Asal Spanyol Diamankan Polda Bali
• Bertambah Satu Pasien Covid-19 di Denpasar Meninggal, Kasus Positif 36 Orang
“Awalnya kita masih ragu karena situasi seperti ini,” ujarnya.
Debi menceritakan salah satu alasan pihaknya memutuskan kembali membuka objek wisata, adalah karena banyaknya permintaan dari wisatawan lokal.
Dilain sisi juga sebagai upaya pemeliharaan setelah tutup beberapa bulan.
“Sampai-sampai dia (wisatawan) sudah datang didepan namun tidak bisa masuk karena kami belum siap.
Oleh sebab itu bersama anggota pokdarwis lainnya, kami coba lakukan upaya bersih-bersih,” ucapnya.
Selain itu, imbuhnya, juga dilakukan penyediaan beberapa tempat cuci tangan sebagai sarana penunjang protocol kesehatan.
Pihaknya juga mengatakan sudah berkoordinasi dengan tim verifikasi Dinas Pariwisata.
“Koordinasi sudah, namun dari tim verifikasi belum datang,” katanya.
Sejak dibuka dua pekan lalu, Debi mengatakan tingkat kunjungan wisatawan belum mengalami peningkatan.
Sebab dalam tiap harinya rata-rata hanya terdapat lima orang pengunjung.
• KH Abdul Aziz Kembali Terpilih Menjadi Ketua PWNU Bali 2020-2025
• Jadi Pemain Timnas U-19, Komang Tri: Seperti Mimpi Berada di Kroasia
• Laka Lantas di Jalan Pulau Moyo Denpasar, Korban Diduga Alami Patah Tulang Tangan
Sementara pada hari libur, tingkat kunjungan berkisar antara 40 hingga 50 orang.
“Kalau dibandingkan sebelum pandemi rata-rata kunjungan per hari mencapai 40 hingga 50 orang. Sedangkan hari libur bisa mencapai ratusan,” sebutnya.
Dilain sisi, untuk meningkatkan jumlah kunjungan pihaknya mengaku aktif melakukan berbagai promosi melalui media sosial.
Begitupun dengan harga tiket masuk yang diturunkan dari semula Rp 18 ribu menjadi Rp 10 ribu.
“Untuk anak usia 1 hingga 10 tahun memang gratis. Harapan kami dengan turunnya harga tiket, mampu menjangkau wisatawan local yang henda berwisata ditengah situasi pandemi saat ini.
Pada moment hari raya nanti (Galungan), kami juga akan mengadakan aktifitas penunjang, mengingat pada hari raya lebih banyak anak-anak. Salah satunya dengan mengadakan sekitar lima stan permainan anak,” ucapnya. (*)