Kerjasama Antara KPK dan PLN Berhasil Selamatkan Aset Negara Rp 960 Miliar Lebih
Dirut PLN membahas dan mendiskusikan penyelamatan aset negara yang dipercayakan dan dikelola oleh PLN.
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Wema Satya Dinata
Laporan Wartawan Tribun Bali Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Aset Negara bernilai lebih dari Rp 960 miliar, berhasil diamankan PLN dan KPK serta ATR/BPN terhitung sejak awal tahun 2020.
Hal ini terungkap dari pertemuan antara Direktur Utama PLN, Zulkifli Zaini dengan Ketua KPK, Firli Bahuri, di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan.
Dalam pertemuan tersebut, Dirut PLN membahas dan mendiskusikan penyelamatan aset negara yang dipercayakan dan dikelola oleh PLN.
Aset-aset PLN tersebut tersebar di seluruh Indonesia, dan nilainya mencapai ratusan triliun.
• Ketua PSSI Sebut Status 27 Pemain di Timnas U19 Belum Aman,Bisa Dicoret atau Ada yang Dipanggil Lagi
• Miliki 58,46 Gram Sabu dan 780 Butir Pil Nitrazepam, Putu Slamet Terancam 20 Tahun Penjara
• Fraksi NasDem dan Hanura DPRD Buleleng Tolak Pengesahan Perubahan APBD 2020, Ini Sebabnya
"PLN sangat beruntung mendapatkan dukungan penuh dari KPK. Tanpa dukungan KPK, PLN pasti kesulitan untuk bergerak di lapangan. Tetapi dengan adanya support yang penuh dari KPK, aset-aset itu kami identifikasi, kami kelola, kami administrasikan, sehingga mengurangi potensi terjadinya penyalahgunaan oleh pihak lain. Jadi, dukungan ini menjadi langkah penting dalam upaya pencegahan korupsi yang nilainya ratusan triliun rupiah," ungkap Direktur Utama PLN, Zulkifli Zaini, dalam siaran pers yang diterima Tribun Bali, Selasa (8/9/2020).
KPK di bawah pimpinan Firli Bahuri, menekankan betul kepada PLN, bahwa upaya pencegahan korupsi tidak kalah pentingnya dari upaya penindakan, sebagaimana amanat yang diemban KPK dalam upaya pemberantasan korupsi.
PLN bersama KPK dengan dukungan dari Kementerian ATR/BPN dan pemerintah daerah di seluruh Indonesia sudah bekerja di lapangan.
"Kami mengidentifikasi satu per satu lebih dari 90 ribu persil bidang tanah negara yang dipercayakan kepada PLN. Program ini telah dilakukan di beberapa provinsi, diantaranya Jawa tengah 609 Aset, Gorontalo 117 Aset, Jambi 737 Aset dan Sumatera Utara 1105 Aset,” tambah Zulkifli.
Program ini terus berjalan, sehingga diharapkan seluruh aset negara tersebut dapat dengan cepat mendapatkan perlindungan, dan upaya penyalahgunaan terhadap aset-aset tersebut dapat dicegah sejak awal.
Dalam kesempatan tersebut, PLN juga berterima kasih atas dukungan KPK dalam membantu, serta mengawasi jalannya tugas PLN dalam mengamankan, memelihara, sekaligus mendayagunakan aset-aset yang dipercayakan kepada PLN dalam upaya menghadirkan listrik yang berkualitas ke seluruh pelosok negeri.
“Kami tahu dan sadari betul, menekankan fungsi pencegahan selain fungsi penindakan yang selama ini telah dijalankan dengan baik oleh KPK. Pencegahan terhadap aset-aset negara, terutama yang dikelola oleh PLN, yang nilainya ratusan triliun di seluruh Indonesia, menjadi prioritas utama kami," imbuh Zulkfli.
Ke depan, PLN memerlukan dan memohon dukungan yang lebih erat lagi.
PLN tentu saja masih membutuhkan bimbingan dan arahan dari KPK dalam pengamanan aset-aset tersebut, sehingga PLN tidak bekerja sendirian dalam menjaga aset-aset tersebut dari upaya penyalahgunaan oleh pihak-pihak lain.
Ketua KPK, Firli Bahuri memberikan apresiasi kepada PLN yang telah inisiatif melakukan pencegahan korupsi.
• BPJS Ketenagakerjaan Bali Denpasar Terapkan Pelayanan WFH 14 Hari
• BREAKING NEWS - BPJS Ketenagakerjaan Bali Denpasar Disterilisasi Selama 14 Hari
• Ini Judul Film yang Ditayangkan di Belajar dari Rumah TVRI 10-15 Agustus 2020, Ada Film untuk Anak