Corona di Bali
Ratusan Pekerja di Karangasem di-PHK, Ribuan Lainnya Dirumahkan, Diprediksi Masih Akan Meningkat
Kini sudah ada 150 pekerja hotel dan restoran asal Kabupaten Karangasem yang di-PHK pemilik hotel/restoran.
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Eviera Paramita Sandi
"Perusahaan yang terdata oleh Disnaker dan Trans baru sebagian. Belum semuanya. Jumlah perusahaan di Karangasem 4 ribu lebih. Yang bergerak di sektor wisata sekitar 707 perusahaan," ujar Nyoman Alex Merta Edi.
Disnakertrans Karangasem sudah mengusulkan bantuan sosial tunai (BST) ke Pemerintah Provinsi.
Bantuan ini diperuntukan bagi pekerja yang dirumahkan dan di-PHK oleh perusahaan.
Mengingat para kerja sudah lama dirumahkan, serta tak diberikan gaji oleh perusahaan tempat mereka bekerja.
"Yang diusulkan sekitar 1.400 pekerja yang dirumahkan oleh perusahaan akibat pandemi Covid. Sebagian besar berasal dari sektor pariwisata," ungkap Alex Merta Edi. Sampai sekarang usulaan tersebut belum mendapat respon dari Pemprov Bali.
Pihaknya berharap usulan ini segera direspons dan dicairkan.
Ekonomi Bali Anjlok
Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) membawa dampak yang signifikan bagi semua aspek kehidupan masyarakat, baik secara ekonomi, sosial, dan budaya.
Namun Bali tentu saja bukan satu-satunya yang mengalami tantangan ini, seluruh dunia juga menghadapi kesulitan yang sama.
Wakil Gubernur (Wagub) Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) mengatakan, pertumbuhan ekonomi Bali pada triwulan I tahun 2020 minus sebesar 1,14 persen dan merosot ke angka minus 10,98 persen pada triwulan II tahun 2020.
"Pertumbuhan yang lambat ini disebabkan oleh penurunan tajam pendapatan dari sektor utama Bali yaitu pariwisata," kata Cok Ace saat menjadi salah satu pembicara kunci dalam Internasional Web Seminar bertajuk “Empowering Creative Industry to Rejuvenate the Economy During and After Covid-19 Pandemic” yang digelar oleh Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Udayana (FEB Unud), Jumat (4/9/2020).
Sementara itu, jumlah wisatawan mancanegara ke Bali telah menurun sejak awal pandemi hingga 99,97 persen pada Mei 2020.
Akibatnya Bali mengalami kerugian sekitar Rp 9,7 triliun setiap bulan dari sektor pariwisata saja.
Kemudian, berdasarkan data Dinas Tenaga Kerja dan Energi Sumber Daya Mineral (Disnaker ESDM) Provinsi Bali, per 25 Mei 2020, sebanyak 71.313 tenaga kerja sektor formal mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan 2.570 orang kehilangan pekerjaan.
Cok Ace menuturkan, pandemi Covid-19 telah menyebabkan penurunan konsumsi dan produksi dan berdampak negatif pada 98 persen pekerja industri kreatif.