Desa Wisata Bakas Terus Berbenah, Upaya Maksimalkan Kunjungan Wisatawan Lokal saat Umanis Galungan
Menjelang hari raya Galungan, Desa Bakas pun menyiapkan soft launching, untuk segera menggaet wisatawan lokal.
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Desa Wisata Bakas terus berbenah, setelah berhasil lulus sertifikasi protokol kesehatan dari Dinas Pariwisata Klungkung.
Menjelang hari raya Galungan, Desa Bakas pun menyiapkan soft launching, untuk segera menggaet wisatawan lokal.
Ketua Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) Desa Bakas, Klungkung I Kadek Widiasa, sedang menyiapkan berbagai wahana saat ditemui di area persawahan di Subak Delod, Desa Bakas, Banjarangkan, Klungkung, Kamis (10/9/2020).
Setelah pariwisata sempat lumpuh selama berbulan-bulan karena pandemi, dirinya mulai berbenah dengan menyiapkan berbagai wahana baru untuk mendukung desa wisata Bakas.
• Sampah Organik di Denpasar Diolah Jadi Pupuk Kompos, Hasilkan 15 Ton Kompos per Bulan
• Update Covid-19 di Denpasar 10 September: 43 Pasien Sembuh, Kasus Positif Bertambah 19 Orang
• Bupati Eka Jadi Narasumber Webinar Peningkatan Ketahanan & Distribusi Pangan Lewat Teknologi Digital
Dirinya pun ingin memaksimalkan kunjungan wisatawan lokal, saat hari umanis galungan mendatang.
" Setelah kami lulus sertifikasi protokol kesehatan, besok akan ada soft launching. Kami juga sedang siapkan pengembangan desa wisata Bakas dengan berbagai wahana tambahan," ujar Kadek Widiasa.
Untuk menambah daya tarik wisata, dirinya pun menyiapkan berbagai wahana yang biasanya digemari wisatawan lokal.
Mulai dari perbaikan jalur tracking yang sudah tertata dengan baik.
Jalur tracking ini berada di tengah sawah, dengan panjang sekitar 3 kilometer.
Lalu dibangun bale bengong disepanjang jalur tracking, yang dapat dimanfaatkan warga untuk beristirahat sembari menikmati kuliner, laklak khas Desa Bakas.
Juga sudah dibangun tulisan ikon baru, dan berbagai wahana selfie.
Termasuk menyiapkan fasilitas toilet di destinasi yang berada di area persawahan tersebut.
Kedepan wisatawan juga bisa menikmati tubing yang memanfaatkan alur sungai karang suung.
" Kami memang mengejar waktu, agar galungan destinasi ini sudah bisa dikunjungi. Biasanya umanis hari raya galungan kan dimanfaatkan warga lokal untuk berwisata. Jadi dalam situasi saat kami ingin maksimalkan kunjungan warga lokal dulu," ungkapnya.
• Chatime Luncurkan ‘Chatime Indonesia App’, Beli Chatime Bisa Tanpa Antre
• Pria Tewas Tersengat Listrik Jebakan Babi, Telungkup Kondisi Tak Berbusana
• Produk Asuransi dengan Premi Hanya Rp 7.000, Cigna Tawarkan Asuransi Terjangkau di Masa Pandemi
Pokdarwis Desa wisata Bakas pun melihat peluang, warga saat ini sudah mulai bosan dengan suasana pandemi. Sehingga perlu berwisata ke desa, untuk menikmati suasana alam.
"Tapi kami tidak mengabaikan protokol kesehatan. Tempat cuci tangan sudah kami siapkan di beberapa titik. Termasuk memasang poster yang berisi informasi pencegahan Covid-19," jelasnya.
Kedepan desa wisata Bakas ini terus akan dikembangkan, dengan pembuatan wahana baru rumah pohon dan bumi perkemahan.
"Sementara kami tidak mengenakan tiket. Namun masih berupa dana punia, atah suka rela untuk biaya masuk ke destinasi wisata di Desa Bakas," jelasnya. (*)