Jarak 2 Meter Tak Cukup Cegah Penyebaran Covid-19, Mengapa?

Direktur Fluid Dynamics of Disease Transmission Laboratory di Massachusetts Institute of Technology (MIT) Lydia Bourouiba mengatakan, aturan jaga jara

www.ucsf.edu
ILUSTRASI Social Distancing - Social distancing adalah cara terbaik untuk mencegah penyebaran virus corona, menurut para ahli. 

Namun, hasilnya masih perlu dikaji kembali.

Ingin Berlaga di MotoGP 2021, Andrea Dovizioso Tunggu Tawaran Kontrak yang Masuk

Jadi Narasumber Webinar, Wabup Suiasa Paparkan Percepatan Transformasi Digital di Badung

Bicara soal udara dalam ruangan, pola aliran udara sangat memengaruhi tingkat penyebaran dan terkadang malah dapat memperburuk keadaan.

Menurut Capecelatro, ketika terjadi turbulensi misalnya, partikel virus akan mengelompok dan akan meningkatkan jumlah partikel yang mungkin kita hirup.

Selain beberapa penelitian yang secara khusus menganalisis penyebaran virus di beberapa lokasi di sejumlah negara, pandemi juga dilaporkan banyak terjadi di dalam ruangan, termasuk pusat kebugaran, rumah ibadah, tempat jasa pelayanan, dan lainnya.

Namun, banyak penelitian yang hanya mengamati laju aliran udara rata-rata, bukan fluktuasi pergerakan udara di dalam ruang.

Dalam lift

Sebuah penelitian pracetak lain dari para peneliti di University of Minnesota College of Science and Engineering melihat lebih detail bagaimana virus corona menyebar di dalam ruangan ketika diembuskan oleh orang.

Mereka menganalisis tiga pengaturan khusus, yakni lift, ruang kelas kecil, dan supermarket.

Penelitian tersebut menemukan bahwa ventilasi yang baik dapat menghilangkan beberapa partikel virus dari udara, tetapi banyak yang akan berakhir di permukaan di dalam ruangan.

Penulis studi sekaligus seorang profesor teknik mesin di University of Minnesota, Jiarong Hong, PhD, mengatakan bahwa permukaan tersebut tidak sering dibersihkan, partikel tersebut dapat menempel di seseorang ketika mereka menyentuh permukaan.

Partikel juga bisa tersuspensi kembali di udara dan dihirup.

Dalam beberapa kasus, ventilasi yang buruk dapat menyebabkan “titik panas” alias hot spot, atau lokasi tempat partikel virus berkumpul.

Penelitian Hong menunjukkan cara memperbaiki beberapa masalah ini.

Beberapa di antaranya adalah melihat seberapa ramai tempat tersebut, apakah orang-orang yang ada di sana disiplin mengenakan masker dan bagaimana aliran udaranya.

Untuk menekan tingkat penyebaran, salah satu hal yang bisa dilakukan adalah mempersingkat keberadaan kita di ruangan tersebut.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved