Corona di Bali

Kasus Positif Covid-19 Meningkat, Denpasar Akan Kembali Aktifkan Satgas Desa dan Banjar

Kasus positif Covid-19 seminggu terakhir kian meningkat di Denpasar, Bali.

Penulis: Putu Supartika | Editor: Irma Budiarti
Ilustrasi Wartakotalive/Galih
Covid-19. 

Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kasus positif Covid-19 seminggu terakhir kian meningkat di Denpasar, Bali.

Hal ini dikarenakan kurangnya kesadaran masyarakat terhadap protokol kesehatan.

Apalagi setelah penerapan tatanan kehidupan era baru atau new normal ini, mobilitas dan interaksi masyarakat semakin meningkat.

Terkait peningkatan kasus ini, apalagi jelang Hari Raya Galungan, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Denpasar akan mengaktifkan kembali Satgas Gotong Royong di masing-masing desa/kelurahan maupun banjar.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai yang diwawancarai Kamis (10/9/2020) siang.

“Dari Ketua Gugus Tugas yakni Pak Walikota meminta agar mengaktifkan kembali Satgas Gotong Royong di banjar-banjar dan desa. Nantinya Satgas ini akan lebih banyak melakukan tindakan edukasi kepada masyarakat,” kata Dewa Rai.

Selain itu, di lingkungan pemerintah ataupun perkantoran juga akan diminta untuk mengaktifkan kembali satgas yang telah dibuat sebelumnya.

Hal ini dikarenakan, klaster penyebaran Covid-19 juga terjadi di perkantoran.

Sampai saat ini, Gugus Tuugas juga masih memikirkan formula yang tepat dalam menekan kasus positif Covid-19 ini.

Sebelumnya, Denpasar sudah pernah menerapkan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) dan dinilai berhasil menekan penyebaran kasus positif Covid-19.

2 Pasien Covid-19 Meninggal di Denpasar, Positif Bertambah 46 Orang, Sembuh 10 Orang

Rumah Sakit Rujukan Covid-19 di Bali Hampir Penuh, 90 Persen Tempat Tidur Sudah Terpakai

Update Covid-19: Jakarta Tarik Rem, Kembali Liburkan Siswa dan Tutup Tempat Hiburan

Akan tetapi saat ini pihaknya belum tahu apakah PKM akan kembali diterapkan.

Namun pihaknya akan melakukan kajian kembali untuk mencari cara atau formula lain yang tepat.

Mengingat ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan, salah satunya anggaran.

“Sekarang masih kami perhitungkan formula seperti apa yang harus dilakukan untuk mengurangi aktivitas atau kegiatan masyarakat. Kami harus perhitungkan segalanya. Saat penerapan PKM memang sempat melanda, akan tetapi saat penerapan new normal ini kembali naik kasusnya. Sekarang harus melakukan kajian lagi, bagaimana pendanaannya, dan rancangan di semua sektor juga,” katanya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved