Corona di Indonesia
Relawan Terpapar Covid-19, Apakah Vaksin Corona Sinovac Gagal? Ini Kata Ahli
Kabar ini lantas menggemparkan masyarakat dan menyebabkan keraguan terhadap efektivitas vaksin yang dikembangkan perusahaan asal China tersebut
TRIBUN-BALI.COM - Beberapa waktu dilaporkan seorang relawan yang ikut uji coba vaksin corona Sinovac terinfeksi Covid-19.
Kabar ini lantas menggemparkan masyarakat dan menyebabkan keraguan terhadap efektivitas vaksin yang dikembangkan perusahaan asal China tersebut.
Menanggapi hal tersebut Ahli Biologi Molekuler Indonesia Ahmad Utomo mengungkapkan bahwa peristiwa ini tidak berarti bahwa vaksin gagal memproteksi dari infeksi virus corona.
"Ini bukan gagal proteksi, karena kita masih melakukan uji klinis. Sebab, uji klinis masih akan berlangsung hingga Desember 2020 atau Januari 2021," kata Ahmad kepada Kompas.com, Minggu (13/9/2020).
• Yowana Manca Agung Gelar Bhakti Sosial Beri Sembako ke Keluarga Pasemetonan di Gianyar & Klungkung
• Siap-siap Cek Rekening, BLT Karyawan Gelombang 3 Cair Mulai Besok untuk 3,5 Juta Orang
• 3 Produk Baru Apple Ini Akan Diperkenalkan 15 September 2020
Kendati demikian, hal yang perlu ditekankan dalam kasus ini, kata Ahmad, yakni status relawan pada pasien tersebut.
Sebab, menurut dia, status tersebut tidak perlu dibuka, namun memang statusnya sebagai penyintas Covid-19 perlu dipublikasikan.
Tujuannya, untuk keperluan tracing atau kontak telusur sebagai upaya mengendalikan potensi penularan virus.
Menjelaskan perihal kasus relawan vaksin corona terinfeksi Covid-19 tersebut, Ahmad menyampaikannya dalam video yang diunggahnya di situs YouTube.
Namun, terkait klaim masyarakat bahwa vaksin Sinovac yang sedang diuji klinis itu gagal, Ahmad menduga ada pemahaman yang tidak tersampaikan.
Uji klinis vaksin corona buatan Sinovac, perusahaan bioteknologi asal China itu, saat ini sedang dalam uji fase 3 yang dilakukan oleh Universitas Padjajaran, Bandung.
"Dalam bayangan masyarakat, sebanyak 1.600 relawan itu, kesemuanya diberikan vaksin. Kalau menganggapnya demikian, maka wajar jika mereka menganggap gagal, kok, sudah divaksinasi masih terkena Covid-19," ungkap Ahmad.
Padahal, penting memahami bahwa dalam uji klinis vaksin Sinovac, ribuan relawan yang menjadi sampel tidak semuanya akan disuntik dengan vaksin.
Kelompok plasebo dan vaksin
Ahmad menjelaskan dari 1.600 orang, terbagi dua kelompok relawan, satu kelompok diberikan vaksin Sinovac, sedangkan kelompok kedua hanya diberikan plasebo.
Hal yang perlu diketahui oleh masyarakat adalah, kata Ahmad, uji klinis untuk melihat efektivitas vaksin yakni dilakukan secara acak atau randomisasi yang sifatnya "double blind".
• Jro Ratna, Seniman Tari Arja Hadir sebagai Guest Star di Acara Makedekan Ajak Clekontong Mas
• Ratusan Peserta Ikuti Tes SKB Seleksi CPNS Jembrana
• Masker Lidah Buaya Ampuh Menghilangkan Kerutan dan Garis Halus di Wajah
